Kisah Uskup Surabaya dan Taft Kebo: Masih Mencuri-curi Kesempatan Menyetir Saat Sakit

TRIBUNMATARAMAN.COM - Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya meninggal dunia, Kamis (10/8/2023) siang di Surabaya, di usia 69 tahun.

Mgr Vincentius Suktikno Wisaksono yang menjadi uskup Surabaya sejak 29 Juni 2007 ini, semasa hidupnya memiliki kecintaan terhadap mobil Daihtasu Taft 1982 yang dijuluki Taft Kebo.

Mobil tersebut sudah dia pakai sejak masih menjadi imam di Ngawi dan menjadi rektor Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXXIII Malang.

Baca juga: Perjalanan Pelayanan Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono yang Meninggal hari ini

"Sejak tahun 1985 rasanya ya," kata Romo Didik, vikaris pastoral di Keuskupan Surabaya sambil menunjukkan mobil yang kini terparkir di di Jl Mojopahit no.17, Surabaya.

"Mobil ini dibeli oleh gereja tahun 1984. Ini Daihatsu Taft tahun 1983," imbuhnya.

Romo Didik mengatakan, mobil ini masih sering dipakai Uskup Surabaya untuk beraktivitas.

"Beliau 9 tahun tugas di Malang memakai mobil ini. Kemanapun beliau pakai ini. Karena memang beliau suka. Katanya sih mobil ini kokoh, nggak rewel, dan manual. Jadi, jantan ya. Ini masih mesin orisinil dan masih nyaman," sambungnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono Meninggal Dunia

Romo Didik mengatakan, sebelum sakit, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono masih mengendarai mobil ini. Bahkan saat sakit dan harus beristirahat, pihak keuskupan memutuskan untuk menyembunyikan mobil ini.

"Sebenarnya ada 2 mobil begini.  Satu disembunyikan di Trawas, yang satu saya pakai mulai 2017. Karena beliau masih mencuri-curi memakai. Meski punya sedan dan Alphard pemberian umat, beliau masih suka mencuri-curi kesempatan memakai mobil ini," kenangnya.

Saat ditemui, Romo Didik pun mencoba untuk menyalakan mesin mobil peninggalan sang uskup tersebut.

Suaranya memang masih terdengar gagah. Sehingga, tak salah bila mobil ini dijuluki Taft Kebo oleh sang tuan yang kini telah berpulang.

Selamat jalan Romo. 

(tony hermawan/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer