Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Setengah Anggota DPRD Tulungagung Tak Hadiri Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan KUA PPAS 2024
Setengah anggota DPRD Tulungagung tidak hadir dalam rapat paripurna, Rabu (9/8/2023). Sebanyak 24 orang tanpa alasan jelas
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNAMTARAMAN.COM - Setengah anggota DPRD Tulungagung tidak hadir dalam rapat paripurna, Rabu (9/8/2023).
Rapat paripurna ini mengagendakan penyampaian nota kesepakatan antara pemkab Tulungagung dengan DPRD terhadap rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2024, dan penyampaian rancangan perubahan KPU-PPAS TA 2023.
Dari penjelasan Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, 24 orang tanpa keterangan, dan satu orang izin karena sakit.
Berbeda dengan pihak Pemkab Tulungagung yang datang dengan membawa Kepala OPD hingga Camat .
Secara prosentase kehadiran, peserta rapat paripurna ini tidak memenuhi ketentuan kuorum, yaitu setengah plus satu.
Dari 50 anggota DPRD Tulungagung, kuorum terpenuhi jika yang hadir adalah 26 orang.
Marsono mengatakan, agenda sidang paripurna ini bukan untuk persetujuan sehingga tidak membutuhkan kuorum.
“Judulnya saja penyampaian, jadi tidak diperlukan kuorum. Kecuali di situ ada kata persetujuan, jadi wajib kuorum,” ujar Marsono sambil menunjuk tema sidang paripurna di layar ruang sidang paripurna.
Ditanya soal apakah perilaku bolos anggota dewan ini sebagai indikasi kinerja yang buruk, Marsono tidak menjawab.
Menurutnya hal itu bagian tugas dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Tulungagung.
BK yang bisa melakukan evaluasi kedisiplinan anggota DPRD, bukan pimpinan dewan.
“Satu sudah izin sakit. Sisanya mungkin surat izinnya belum datang,” ucap Marsono sambil berlalu.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sangat penting.
Rancangan ini akan memberikan arah penggunaan anggaran di tahun 2024 mendatang.
KUA PPAS disusun berdasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sebagai aplikasi visi dan misi bupati.
“Jadi siapapun pejabatnya nanti wajib melaksanakannya. Seperti kami dulu juga mengamankan kebijakan pejabat sebelumnya,” terang Bupati.
Lanjut Bupati, komposisi PPAS sebagai dasar penyusunan APBD 2024 sebesar Rp 2,591 triliun.
Sementara kebutuhan belanja sebesar Rp 2,806 triliun sehingga ada defisit sekitar Rp 215 miliar.
Defisit ini akan ditutup dengan penerimaan pembiayaan yang nilainya sama dengan angka defisit.
Skala prioritas yang dicanangkan antara lain, peningkatan infrastruktur, mengatasi kemiskinan, dan mengurangi pengangguran.
Selain itu pencegahan stunting juga menjadi program utama yang digalakkan 2024.
Saat ini angka stunting di Tulungagung sekitar 4,7 persen, di bawah angka nasional sekitar 17 persen.
“Kita menuju target bebas stunting di tahun 2025-2026,” pungkas Bupati.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Berita terbaru kabupaten Tulungagung
DPRD Tulungagung
Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan KUA PPA
RSUD Campurdarat Tulungagung Terus Tambah Fasilitas dan Layanan Sebelum Mengejar Status Tipe B |
![]() |
---|
Listrik Sebabkan Emosi Warga Bekas Perkebunan Kaligentong Meluap di Depan Bupati Tulungagung |
![]() |
---|
Warga Padangan Tulungagung Dicokok Polisi Usai Ancam Warga dengan Parang Gegara Hal Ini |
![]() |
---|
Warga Lima Desa di Tulungagung Ini Tidak Bisa Akses Layanan Listrik PLN |
![]() |
---|
Festival Literasi Daerah Tulungagung, Upaya Mengarahkan Minat Baca Buku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.