Advertorial
Kisah Driver Ojek Online di Kediri Kembalikan Dompet Berisi Uang Rp 5 Juta Hingga Diundang Bupati
Driver ojek online di Kediri mengembalikan dompet berisi uang Rp 5 juta yang dia temukan di jalan. Sikapnya membuatnya diundang bupati
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
Mendengar cerita Anggit, Mas Dhito seketika langsung memuji sikap kejujuran yang ada pada diri warganya tersebut. Dia merasa bangga dengan sikap Anggit yang tidak mau mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
"Kalau sampeyan punya uang segitu untuk apa mas?," tanya Mas Dhito.
"Saya pingin lunasi utang," jawab Anggit.
Kepada orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu, Anggit menceritakan kondisi rumah yang ditempati bersama istri dan kedua anaknya. Rumahnya sederhana, bahkan tanah yang ditempati merupakan pemberian saudaranya.
Untuk membangun rumah, Anggit meminjam uang dari bank. Setidaknya sudah satu tahun Anggit setiap bulannya menyisihkan penghasilannya mengojek untuk membayar angsuran.
"Kalau saya pingin bantu kira-kira apa mas?" kembali Mas Dhito bertanya kepada Anggit.
Mendengar pertanyaan itu, Anggit tak bisa langsung menjawab. Setelah berfikir sesaat, dia meminta izin kepada Mas Dhito untuk diberikan pekerjaan.
"Kalau bisa pekerjaan pak," jawab Anggit.
Mendengar jawaban Anggit, Mas Dhito merasa senang. Dia lantas mengaku akan mencarikan pekerjaan yang diharapkan bisa memberikan penghasilan tetap dan mengangkat kesejahteraan keluarga warganya tersebut.
Menurut Mas Dhito, dalam setiap pekerjaan kejujuran dan loyalitas itu sesuatu yang utama. Selain pekerjaan, bupati muda itu mengaku akan membantu membangunkan rumah Anggit supaya dapat lebih layak.
Tak hanya itu, dengan uang pribadinya, Mas Dhito juga membayarkan sisa angsuran hutang Anggit ke bank. Bagi Mas Dhito, orang yang berani jujur dan berani mengatakan tidak yang bukan haknya itu harus kita apresiasi.
Dia berpesan kepada warganya itu, ketika nantinya telah mendapatkan pekerjaan supaya memberinya kabar. Kepada kedua anak dan istri yang ikut menemui, Mas Dhito pun menyampaikan bahwa mereka harus bangga memiliki sosok suami dan bapak yang jujur.
"Mas tidak usah terima kasih pada saya, karena jenengan mengembalikan uang itu, Alloh menggunakan tangan saya bantu jenengan. Terimakasihnya kepada Gusti Alloh. Saya hanya perantara saja," ucap Mas Dhito.
Dari kisah Anggit, Mas Dhito mengajak supaya budaya kejujuran tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Tak lupa Mas Dhito menyampaikan terimakasih kepada Radio Andika sebagai media yang selama ini aktif menjembatani informasi di tengah masyarakat.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.