Mayat Dalam Karung di Kediri

BREAKING NEWS - Mayat Perempuan Dalam Karung di Pagu Kediri Dibunuh Ayah Kandung

Mayat perempuan dalam karung yang ditemukan di Pagu, ternyata adalah perempuan 20 tahun warga Ngadiluwih. Diduga dibunuh ayah kandung

|
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
didik mashudi
Sulastri menunjukkan foto dirinya bersama Desy, putrinya. Desy ditemukan tewas di dalam karung yang ditemukan di Pagu, Kediri. Diduga Desy dibunuh oleh ayah kandungnya 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Mayat perempuan dalam karung yang ditemukan di desa Bulupasar, kecamatan Pagu, kabupaten Kediri, telah teridentifikasi sebagai Desy Lailatul Khairiyah (20), warga desa Bangle, kecamatan Ngadiluwih, kabupaten Kediri. 

Ironisnya, keluarga korban menduga dan yakin kuat bahwa pelaku pembunuhan itu adalah ayah kandung Desy sendiri. 

Saat jurnalis media ini mendatangi rumah duka Desy, suasana duka masih terasa. Duka juga terlihat di wajah Sulastri (47), ibunda Desy. 

Baca juga: Identitas Mayat Dalam Karung di Pagu Kediri: Perempuan Muda 20 Tahun Dari Ngadiluwih

Baca juga: Info Terkini Mayat Dalam Karung di Pagu Kediri: Diduga Dibunuh Ayah Kandung di Kamar Rumah

Banyak pelayat dari tetangga dan kerabat berdatangan membesarkan hati Sulastri yang terlihat sangat sedih kehilangan anak tunggalnya.

Sulastri mengaku tidak mendapatkan firasat apapun menjelang kematian putrinya dengan cara yang tragis. 

Malahan Sulastri mengaku terakhir bertemu putrinya, Rabu (5/7/2023) siang saat anaknya pulang waktu istirahat dari tempat kerjanya. 

Pada saat bersamaan, Sulastri bersama suaminya Suprapto (48) takziah ke rumah saudara di Blitar. Sulastri menginap semalam, dan suaminya balik lagi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jasad Manusia Ditemukan Terbungkus Karung Dekat Kawasan Arca Totok Kerot Pagu Kediri

Baca juga: Perkembangan Terbaru Temuan Mayat Dalam Karung Bulupasar Pagu Kediri, Polisi Sebut Dugaan Pembunuhan

Keesokan harinya Kamis (6/7/2023), Sulastri dijemput lagi suaminya kembali ke rumahnya.

Namun dia tidak mendapati putrinya lagi.

Diperoleh keterangan dari suaminya bahwa Desy telah mendapatkan pekerjaan baru di daerah Kabupaten Lamongan. Malahan suaminya pamit akan mengantarkan baju ganti untuk putrinya.

Saat itulah Sulastri mengaku ragu dengan pengakuan suaminya. Karena anaknya tidak pernah bercerita mengenai rencana bekerja di Lamongan.

Selain itu suaminya yang pamit mengantar baju ganti anaknya ke Lamongan, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Belakang Sulastri mendapatkan kabar jika putrinya ditemukan meninggal terbungkus karung di Desa Bulupasar. 

Lebih shock lagi, Sulastri mencurigai pelaku utama kasus pembunuhan itu adalah Suprapto, suaminya dan ayah kandung anaknya sendiri. 

Suprapto selama ini bekerja menjadi pengantar telur keluar kota milik juragan peternak telur ayam di Kabupaten Blitar.

Sulastri berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya. "Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.

Sementara Maryono (68), kakek korban yakin pelaku yang menghabisi putrinya adalah Suprapto menantunya sendiri. 

Kecurigaan itu karena menantu sejak Kamis (6/7/2023) menghilang sambil membawa sepeda motor sewaan yang biasa dipakai cucunya berangkat dan pulang kerja. Termasuk HP milik cucunya juga dibawa serta.

Maryono menduga cucunya dihabisi ayahnya sendiri dengan cara dianiaya atau dicekik di dalam kamarnya.

"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.

Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang. Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman. "Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.

Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. "Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya memang sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.

Sementara Bahrudin (44), paman korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban mengaku sempat mendengar suara jeritan dari rumah korban.

Suara jeritan itu didengar pada Rabu (5/7/2023) malam saat akan berangkat mengikuti pengajian. "Suaranya seperti orang menjerit-jerit," ungkapnya. 

Karena akan mengikuti pengajian, Bahrudin tidak begitu memperhatikan. Selain itu juga mengira di dalam rumah juga ada ibu korban. 

Bahrudin juga sempat memergoki Suprapto, pelaku yang diduga menghabisi korban saat akan naik sepeda motor. Pelaku terlihat membawa bungkusan tas kecil. 

Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan mayat dalam karung. Termasuk melacak jejak pelaku yang diduga telah kabur keluar kota.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved