Mahasiswa Unitri Tewas Dikeroyok

Setelah Pengeroyokan yang Menewaskan Satu Mahasiswa, Kampus Unitri Didatangi Aparat

Pasca tragedi pengeroyokan mahasiswa Unitri yang menyebabkan korban tewas, Pihak kampus Unitri didatangi sejumlah aparat, Senin (26/6/2023).

Editor: eben haezer
ist
Suasana pertemuan dengan berbagai pihak di ruang sidang Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Senin (26/6/2023). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pasca tragedi pengeroyokan mahasiswa Unitri yang menyebabkan korban tewas, Pihak kampus Unitri didatangi sejumlah aparat, Senin (26/6/2023).

"Sebenarnya tadi kami sedang rapat akademik dan non akademik. Rapat itu sudah kami rancang pekan lalu," kata Rektor Unitri, Prof Eko Handayanto MSc Phd, Senin (26/6/2023).

"Namun kemudian datang para tamu dari berbagai lembaga seperti Kodim, Satpol PP dan lainnya," katanya. 

Baca juga: Wawancara Eksklusif Dengan Rektor Unitri Terkait Dua Tragedi yang Dialami Mahasiswanya

Dia menyebutkan, pertemuan itu dilakukan untuk mewujudkan komunikasi yang lebih baik dengan berbagi pihak. 

"Tadi kami kedatangan dari Kodim, BAIS, Polsek, Polres, Satpol PP. Intinya semua cinta kami, melindungi kami. Kami disarankan lebih banyak berkomunikasi antara dosen, mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Semoga bisa kami tingkatkan," Imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan antar mahasiswa menyebabkan seorang mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Kota Malang, tewas, Minggu (25/6/2023).

Mahasiswa yang meninggal akibat bentrokan itu adalah Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis.

Diduga, korban meninggal karena sejumlah luka tusuk.  

Bentrokan itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgodo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Bentrokan tersebut terjadi sekira pukul 01.00 WIB di sebuah kafe.

Sedangkan kafe kini dalam kondisi rusak parah. Mulai dari kaca pecah, pintu, meja, dan kursi mengalami kerusakan. 

Selain itu, dua sepeda motor dan sebuah mobil juga rusak akibat bentokan tersebut.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ilham, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi bentrokan. 

"Banyak massa ke sini bakar motor. Motornya masih utuh di dalam kafe," jelas Ilham. 

Ilham mengatakan, motor yang ada di dalam kafe adalah motor Yamah All New R15.

Selain itu, massa juga merusak kendaraan lainnya, yakni Honda Scoopy dan Honda Jazz milik warga sekitar. 

Pesta Miras

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, penyebab Krisnael meninggal dunia akibat dikeroyok oleh teman-temannya. 

Dikatakan Taufik, pada saat kejadian, Krishnael tengah merayakan kelulusan teman-temannya. 

"Korban dan terduga pelaku janjian di kafe. Selang beberapa waktu, mereka minum-minum pesta miras," ucap Taufik.  

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang. 

Saat korban pulang itulah ada indikasi teman lainnya tidak terima. 

"Mereka tersinggung korban pulang duluan, karena dinilai tidak setia kawan," katanya.

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya. Bahkan korban sempat dilempat paving hingga jatuh. Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal. 

Korban tewas bersimbah darah di sebuah jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Kemudian, teman korban yang lain, yang tidak ikut dalam pesta miras datang melihat korban yang sudah tergeletak. 

Mereka marah lalu berupaya melakukan balas dendam kepada para pelaku. 

"Ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok," imbuhnya. 

Mereka pun mencari pelaku ke beberapa titik. Mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso, dan Lowokwaru

(sylvianita widyawati/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved