Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Identitas Sebenarnya Dosen Kampus Swasta di Tulungagung Terkuak Setelah 12 Tahun, Ternyata WNA
Setelah 12 tahun, akhirnya terungkap bahwa seorang dosen kampus swasta di Tulungagung, Jawa Timur, ternyata adalah warga negara asing asal Singapura.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Setelah 12 tahun, akhirnya terungkap bahwa seorang dosen kampus swasta di Tulungagung, Jawa Timur, ternyata adalah warga negara asing asal Singapura.
Selama 12 tahun itu pula, dosen Bahasa Inggris tersebut mengantongi KTP Indonesia secara iletal, tanpa diketahui siapapun.
Hingga akhirnya, identitas aslinya terkuak oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.
Baca juga: Imigrasi Amankan 2 WNA Pakistan di Blitar, Sudah Punya Anak dan Kerja Jadi Buruh Tani
Seperti diberitakan Kompas.com, dalam jumpa pers di Blitar, Jawa Timur, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar, Arief Yudistira mengatakan, sosok WNA asal Singapura itu berinisial MB.
Dalam KTP dan dokumen lainnya, MB beridentitas Y, sedangkan pada akta kelahiran yang dimilikinya tertera bahwa Y lahir di Pacitan, Jawa Timur.
Dia menjelaskan, terungkapnya identitas asli MB terungkap saat dia hendak mengurus dokumen perjalanan ke luar negeri.
“Petugas kami menangkap adanya sejumlah kejanggalan saat melakukan wawancara dengan MB. Hal ini kemudian kami dalami,” ujar Arief pada konferensi pers di Blitar, Jawa Timur, Senin (19/6/2023).
Baca juga: UBHI Tulungagung Kena Prank, Tak Tahu Seorang Dosennya Ternyata WNA yang Pakai Nama Samaran Yatno
Setelah diperiksa, MB akhirnya mengaku masih berstatus WNA Singapura.
Pengakuan MB selanjutnya diteruskan ke Kedutaan Besar Singapura yang kemudian mengonfirmasi MB sebagai WNA Singapura.
Berdasarkan sertifikat akta kelahiran yang dikeluarkan otoritas terkait di Singapura, lanjut Arief, MB lahir suatu tempat bernama Kampong Pachitan, Changi, Singapura, pada September 1956.
“Jadi beliau ini lahir di Pachitan, tapi bukan Pacitan Indonesia, tapi Pachitan Singapura,” ujarnya.
Menurut Arief, MB sudah keluar masuk Indonesia sebanyak 10 kali sejak tahun 1984. Kemudian tahun 1998, MB datang ke Indonesia guna kuliah di Universitas Gajayana, Malang, Jawa Timur, jenjang S1 hingga 2006.
Pada tahun 2011, lanjutnya, MB mendapatkan dokumen kewarganegaraan Indonesia secara tidak sah, meliputi KTP, KK, dan akta kelahiran. Pada akta kelahiran disebutkan MB atau Y lahir di Pacitan, Jawa Timur.
“Dalam dokumen kependudukan Indonesia, MB disebutkan lahir di Pacitan Indonesia pada Februari 1973. Jadi 17 tahun lebih muda,” jelasnya.
Menurut Arief, semua dokumen kependudukan itu dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulungagung.
Berita terbaru kabupaten Tulungagung
dosen kampus swasta di Tulungagung WNA Singapura
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar
WNA Singapura jadi dosen di Tulungagung
Puluhan Ribu Pil Dobel L Disita dari Pemuda Desa Tanggung Tulungagung, Pemasoknya Masih Dicari |
![]() |
---|
Produksi Gula 2025 di PG Mojopanggung Tulungagung Terganggu Kemarau Basah |
![]() |
---|
Kejari Tulungagung Eksekusi Terpidana Kasus Rudapaksa Anak Kandung |
![]() |
---|
Pemuda Ngranti Tulungagung Tertangkap Edarkan 1,2 Kg Sabu, Jaringan Lintas Negara |
![]() |
---|
Mencuri Sepeda Motor di Tempat Kos, Pemuda Karangtalun Tulungagung Ditangkap di Rumahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.