Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Satgas TPPO Tulungagung Mengendus Potensi Pekerja Migran Ilegal Jadi Korban Trafficking

Satgas TPPO Kabupaten Tulungagung mengendus potensi pekerja migran ilegal dari kabupaten Tulungagung menjadi korban trafficking

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto yang juga ketua Satgas TPPO Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Kabupaten Tulungagung mendeteksi adanya pekerja migran ilegal dari Kabupaten Tulungagung.

Para pekerja migran ilegal ini termasuk kelompok yang rentan menjadi korban perdagangan orang atau trafficking.

Data ini didapat dari proses pemetaan (mapping) Polres Tulungagung, melalui Polsek dan Bhabinkamtibmas.

Baca juga: Disnakertrans Tulungagung Ingin Kewenangan Pengawasan Calon Pekerja Migran Dikembalikan ke Daerah

"Mapping kami lakukan setelah terbentuk Satgas TPPO. Paling banyak ada di wilayah selatan," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto yang juga juga menjadi Ketua Satgas TPPO Kabupaten Tulungagung.

Data sementara yang masuk ke Satgas, sekurangnya ada seribu orang yang termasuk pekerja migran ilegal.

Mayoritas mereka berasal dari wilayah Kecamatan Kalidawir, Besuki dan Bandung.

Ada yang bekerja di negara lain secara tidak sah, ada pula yang pekerja kaburan.

Mereka masuk secara resmi dan bekerja di negara tujuan, namun kemudian kabur tidak menepati kontrak kerja.

Ada pula yang bekerja secara resmi dan menyelesaikan kontrak kerjanya, namunt tidak pulang ke Tulungagung.

Mereka mencari pekerjaan tanpa dokumen yang sah di negara penempatan.

"Kami juga sedang mapping perusahaan perekrut calon pekerja migran yang berorasi di Tulungagung. Sejauh ini semuanya legal," sambung Eko.

Eko menegaskan, untuk mencegah TPPO maka setiap pekerja migran harus dipastikan berangkat secara legal.

Mereka harus melewati prosedur pemberangkatan yang semestinya lewat Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang resmi terdaftar.

Karena itu Satgas TPPO akan menggalakkan upaya penyuluhan dan sosialisasi di kantong-kantong pekerja migran.

"Jangan sampai para pekerja migran yang menyumbang devisa, justru tidak terlindungi," tegas Kapolres.

Satgas TPPO juga membuka pintu untuk menerima informasi dari masyarakat.

Kapolres meminta warga mau melapor jika ada indikasi rekrutmen pekerja migran secara ilegal.

Dengan peran aktif masyarakat maka potensi TPPO semakin bisa ditekan, dan pelaku semakin sempit ruang geraknya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved