Pembunuhan Angeline Nathania

Kronologi Pembunuhan Angeline yang Jasadnya Ditemukan Dalam Koper di Pacet, Pelakunya Guru Musik

Kronologi pembunuhan Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya yang jenazahnya ditemukan di dalam koper dan dibuang di jurang Pacet, Mojokerto

|
Editor: eben haezer
ist
Angeline Nathania (kiri) semasa hidup. Jenazah mahasiswi Ubaya ini ditemukan di dalam koper yang dibuang di kawasan Pacet, Mojokerto 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Rochmat Bagus Apriatma (41) mengaku sebagai pembunuh Angeline Nathania (22), gadis yang jenazahnya ditemukan di dalam koper dan dibuang di kawasan Cangar, Mojokerto. 

Pelaku dan korban, disebut-sebut menjalin hubungan asmara. 

Berdasarkan penyidikan di kepolisian, terungkap bahwa awal Mei lalu, pelaku menjerat leher korban di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.

Baca juga: Perempuan Muda Dari Rungkut Dibunuh Kekasih, Jasad Dimasukkan Koper lalu Dibuang di Pacet

Lalu, jenazah korban dibuang dengan maksud menghilangkan jejak.

Polisi saat ini menyelidiki apakah ada orang lain yang membantu pelaku melakukan kejahatan tersebut.

Di luar dari kronologi kejadian itu, cukup banyak yang bertanya-tanya bagaimana cerita korban bisa mengenal pelaku.

Ternyata empat tahun lalu, pelaku pernah menjadi guru ekstrakurikuler musik di sekolah korban.

Baca juga: Gelagat Mencurigakan Pria Pembunuh Angeline Nathania Saat Keluarga Mendatanginya

Baca juga: Angeline Nathania Mahasiswi Ubaya Dibunuh, Kampus Siap Berikan Pendampingan Hukum ke Keluarga

Sepengetahuan Ana Mariana, ibu korban, putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band.

Di grup band itu, mendiang anaknya menjadi gitaris.

Hubungan spesial korban antara pelaku disinyalir kuat selama ini disembunyikan keduanya dari keluarga.

Korban ke keluarga tak pernah mengaku sudah memiliki kekasih. Begitu juga dengan pelaku, pasalnya ia sudah memiliki istri dan anak.

"Saya gak ada curiga Angeline punya hubungan dekat dengan pelaku. Karena pelaku sudah menikah," kata Ana.

Kronologi Pembunuhan Angeline

Kejadian pembunuhan ini diawali pada 3 Mei lalu.

Saat itu korban keluar rumah menggunakan mobil X-pander dan pamit akan mengikuti ujian di kampus.

Korban diketahui memang sempat benar-benar pergi ke kampus. Namun, setelah itu korban menghilang secara misterius.

Dua hari berikutnya, keluarga korban memutuskan membuat laporan ke kampus dan polisi.

Dari situ, diperoleh informasi bahwa korban sempat terlihat bersama pelaku di sebuah apartemen di Surabaya timur. 

Keluarga pun mengecek informasi itu.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Angeline Nathania: Korban Sempat Bertengkar Dengan Pelaku di Pinggir Jalan

Ibu korban bersama saudaranya sempat mengajak pelaku bertemu di wilayah Penjaringan.

Namun pelaku mengaku tidak tahu keberadaan korban. Hingga akhirnya, jenazah korban ditemukan di dalam sebuah koper yang dibungkus karung, dan dibuang di jurang di Cangar, Mojokerto. 

Dari situ, polisi maki mencurigai keterlibatan pelaku. 

"Ketika diintrogasi polisi baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali gak ada kayak rasa bersalah ke kami, minta maaf pun tidak," kata Ana.

Motif pembunuhan ini diketahui karena  pelaku ingin meminjam uang korban. Namun oleh korban ditolak. Pelaku nekat diam-diam menggadaikan kendaraan milik korban. Ketika korban marah lalu dibunuh oleh pelaku.

Sementara itu, Jenazah Angeline, Kamis (8/6) malam disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya.

Bambang Sumarjo, sang ayah, ketika ditemui matanya terlihat sangat merah.

Dia seakan tak percaya putrinya yang tahun depan akan wisuda dan memperoleh gelar sarjana hukum, telah meninggal, dengan cara yang tragis. 

(tony hermawan/tribunmataraman.com)

Editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved