Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Rumah Diterjang Longsor, Pasangan Lansia di Tulungagung Seminggu Tidur di Teras Rumah

Pasangan lansia di Tulungagung terpaksa tidur di teras rumah selama seminggu lantaran rumahnya diterjang longsor

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist
Rumah pasangan lansia yang rusak diterjang tanah longsor di Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pasangan lansia Kaselan (72) dan Tukinem (68) merapikan dipan sederhana yang diletakkan di teras rumahnya di Dusun Kebonsari RT2 RW1 Desa/Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. 

Selama seminggu ini pasangan suami istri ini tidur di dipan itu karena takut menempati rumahnya.

Keduanya takut terjadi longsor susulan yang menyebabkan rumah mereka ambruk saat tengah tertidur.

“Malam pilih di teras saja, ruang dalam sudah tidak bisa ditempati. Material longsor dari belakang rumah sudah mepet dengan tembok,” ucap Tukinem, saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/3/2023).

Longsor yang melanda rumah Tukinem terjadi pada Rabu (22/3/2023), sekitar pukul 23.30 WIB.

Ketika itu selepas hujan deras selama 3 jam, tebing di belakang rumahnya longsor.

Rumah Tukinem dan tetangganya, Lantoko (38) rusak parah dan tidak bisa ditempati lagi.

Sementara rumah Yayuk Rinawati juga terdampak, meski tidak terlalu parah.

Dapur rumah Tukinem tertimbun tanah bersama semua perabot di dalamnya.

Sementara ruangan utama rawan ambruk, karena material longsor dari arah belakang terus mendesak.

“Setiap sore waktu buka, kalau turun hujan saya langsung berhenti makan. Karena saya masih takut ada longsor lagi,” ujar ibu 7 anak ini.

Sementara Lantoko berkisah, malam saat turun hujan deras dirinya sudah melakukan langkah antisipasi.

Lantoko bersama istri dan dua anaknya pindah ke ruangan paling depan.

Benar saja, terjadi longsor awal sekitar pukul 23.00 WIB dengan skala kecil.

“Saat itu anak saya ngecas (isi daya) HP di kamar tengah. Langsung saya suruh lari ke depan,” ungkapnya.

Setelah semua ada keluar rumah, terjadi longsor susulan dengan volume lebih besar.

Material tanah bercampur batu ukuran besar menerobos bagian belakang rumah Lantoko.

Mulai dari dapur, ruang samping dan seluruh kamar di rumah utama rusak dan terisi material longsor.

“Semua perabot habis tertimbun. Untungnya ada longsor kecil sebelumnya, kalau tidak kami pasti ikut tertimbun,” ungkap Lantoko.

Kini Lantoko dan keluarganya diminta mengungsi di Puskesmas Pembantu (Pustu) Pagerwojo.

Lantoko juga mengaku pasrah dengan solusi permanen yang akan ditawarkan Pemerintah Desa Pagerwojo.

Salah satu kemungkinan relokasi ke lahan lain yang lebih aman.

“Saya ikut apa yang dikatakan (pemerintah) desa saja,” ucapnya.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, satu rumah harus direlokasi karena elevasinya sangat curam.

Sementara dua rumah lainnya masih memungkinkan untuk kembali ditempati.

Pihaknya akan memberikan bantuan penguatan tebing, agar bisa menahan kemungkinan longsor susulan.

“Secepatnya akan kami lakukan, karena ini situasi bencana, bisa menggunakan anggaran kegawatdaruratan,” tegas Maryoto.

Diakui bupati, permukiman di wilayah pegunungan selalu menghadapi masalah kemiringan lereng.

Sementara para peternak banyak memanfaatkan lahan untuk tanaman rumput gajah untuk pakan ternak.

Kondisi ini yang menyebabkan kerawanan lereng di dekat permukiman warga.

“Jangan tanami lereng yang miring dengan tanaman dengan akar serabut, apalagi rumput gajah. Harus ada tanaman keras sebagai penguat,” pungkasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved