Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Kisah Saeni, Pandai Besi di Trenggalek yang 20 Tahun Membantu Petani di Desanya

Inilah kisah Saeni, pandai besi di Gandusari Trenggalek yang 20 tahun sudah membantu para petani di desaya

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Saeni, pandai besi di Gandusari, Trenggalek, sedang mengerjakan pesanan klien 

Saeni enggan mematok harga yang tinggi, karena ia sendiri tahu bagaimana suka dukanya menjadi seorang petani.

Untuk tetap bisa memproduksi alat pertanian yang terjangkau namun tetap dengan kualitas yang bagus, ia rajin mencari bahan baku di pengepul rongsokan.

"Cari besi rongsokan di Gondang (Tulungagung), di sana banyak onderdil mobil yang orisinil tapi sudah rusak seperti per mobil bekas," terangnya.

Hingga saat ini, ia hanya melayani pesanan lokal masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Namun tak jarang pula, arit atau alat pertanian lain buatannya dibawa sampai ke Sumatera atau Kalimantan oleh orang-orang Trenggalek yang merantau ke sana.

"Kalau pulang mereka langsung pesan, nah pas balik ke perantauan pas sudah jadi," tambah Saeni.

Sebenarnya ia bisa menyelesaikan pesanan satu arit atau pisau dalam waktu satu hari saja, namun karena pesanannya kadan kala sudah antre, ia tidak bisa menerima pesanan yang mendadak atau minta jadi satu hari kemudian. 

Saeni tidak pernah menganggap garapannya adalah yang terbaik, namun ia menjamin ketajaman dari arit, pisau, wangkil, atau alat pertanian lain produksinya.

"Kalau sudah merasa paling baik orang itu tidak akan berkembang, makanya saya tidak mau merasa jadi yang paling baik," tandasnya.

Saeni sendiri tak segan untuk menularkan ilmunya ke orang lain yang bukan sanak saudaranya, ia justru senang jika ada orang-orang atau anak yang lebih muda ingin belajar Pande Besi kepada dirinya.

"Sudah ada 2-3 orang yang kesini (belajar Pande Besi) sampai bisa," jelasnya.

Ia tak khawatir pelanggannya akan lari ke orang-orang tersebut jika memang garapannya lebih bagus.

"Pande Besi ini sangat bergantung pada penglihatan, lurus tidaknya besi yang kita tempa dan sepuh. Sementara saya semakin tua dan penglihatan semakin berkurang. Kalau ada yang lebih muda lalu garapannya lebih bagus, ya sangat wajar," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved