Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Pengamen yang Tewas di Tulungagung Diduga Dibunuh Anak Punk, Terduga Pelaku Ditangkap di Jateng

Pengamen yang ditemukan tewas di dekat traffic light Jepun, Kabupaten Tulungagung, diduga meninggal karena dibunuh anak punk. Pelaku sudah ditangkap

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Petugas mengevakuasi jenazah Handoko, pengamen yang ditemukan meninggal di depan gerbang rumah warga dengan kondisi kepala berdarah dan gitarnya hancur 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pengamen yang ditemukan meninggal di dekat traffic light Jepun, Kabupaten Tulungagung, diduga meninggal karena dibunuh oleh anak punk. 

Bahkan, unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung, telah berhasil menangkap terduga pelaku. 

“Terduga pelaku sudah ditangkap di wilayah Jawa Tengah,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Polisi Temukan Tanda-tanda Penganiayaan di Tubuh Pengamen yang Ditemukan Tewas di Tulungagung

Dia menyebutkan, terduga pelaku berinisial MIM, anak punk asal Kabupaten Ponorogo.

Ia selama ini kerap mengamen di wilayah simpang empat Jepun di Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung.

MIM sempat melarikan diri ke wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sebelum akhirnya ditangkap Tim Macan Agung.

“Kami menangkapnya di sana (Karanganyar) dibantu dengan rekan kepolisian  setempat,” tambah Agung.

Baca juga: Pengamen Meninggal di Depan Gerbang Rumah Warga di Tulungagung: Kepalanya Berdarah, Gitar Hancur

Diduga sebelumnya, MIM dan korban yang bernama Handoko, sempat minum minuman keras bersama.

Saat itu mereka terlibat cekcok sehingga berujung penganiayaan.

MIM segera melarikan diri saat tahu kondisi Handoko yang terluka tak sadarkan diri.

“Mereka mabuk, lalu MIM kabur karena tahu korbannya tergeletak di tanah,” ujar Agung.

 Tubuh Handoko ditemukan tergeletak, meninggal dunia di sebelah utara lampu merah Jepun pada Minggu (12/2/2023) pagi.

Tidak jauh dari tubuhnya ada sebuah gitar yang hancur berantakan.

Karena kematiannya dianggap tidak wajar, jenazah Handoko diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Hasil otopsi menunjukkan ada luka memar di pipi kiri karena kekerasan benda tumpul.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved