Mahasiswa Politeknik Dianiaya Senior

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Tewasnya Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, Begini Sosoknya

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Zainul mengatakan pihaknya menetapkan 1 tersangka tewasnya Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya.

|
Editor: faridmukarrom
ist
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Zainul mengatakan pihaknya menetapkan 1. tersangka tewasnya Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya. Foto (foto kiri) Tim forensik Labfor Polda Jatim dan Resmob Polrestabes Surabaya membongkar makam mahasiswa Poltek Pelayaran yang meninggal diduga dianiaya seniornya di pemakaman Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/2/2023). FOto kanan: korban semasa hidup dan berkuliah di Poltek Pelayaran Surabaya 

Diketahui mulai terungkap lokasi pasti, Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19) mahasiswa atau taruna muda Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya pada Minggu (5/2/2023) malam. 

Ayahanda korban M Yani menduga kuat, anaknya itu mengalami perundungan (bully) hingga disertai kekerasan fisik di dalam salah satu kamar mandi asrama, Poltekpel Surabaya, di kawasan Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya.

Insiden tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, pada Minggu (5/2/2023). 

Hal tersebut diketahuinya dari temuan bukti rekaman CCTV dari beberapa sudut (angle) kamera yang terpasang di sepanjang lorong area bangunan. 

Namun, M Yani menerangkan, momen paling kentara yang merekam detik-detik terakhir anaknya diduga kuat menjadi sasaran perundungan dan kekerasan fisik, terletak pada dokumentasi video CCTV yang berada di bagian lorong tepat di depan sisi langit-langit pintu kamar mandi. 

Berikut adalah Video CCTV detik-detik Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya digeret usai dianiaya oleh senior. Korban digeret beramai-ramai
Berikut adalah Video CCTV detik-detik Mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya digeret usai dianiaya oleh senior. Korban digeret beramai-ramai (Istimewa)

Dari video CCTV yang dilihatnya dari dalam ruang operator pengawas CCTV di Poltekpel Surabaya, pada Senin (6/2/2023) dini hari. 

M Yani sempat melihat sosok sang anak yang masih hidup, tampak berjalan pelan dengan langkah kaki tegap sendirian menujukan lorong tersebut lalu masuk ke dalam kamar mandi. 

Ia menyebutkan, anaknya itu masuk seorang diri ke dalam kamar mandi, atas perintah dari beberapa orang seniornya. 

"Posisi masuk sendirian anak saya atas perintah seniornya. Ini kelanjutannya tadi anak saya waktu disuruh masuk kamar mandi akan di eksekusi," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (7/2/2023). 

Kemudian, di dalam kamar mandi tersebut, diduga kuat, sudah ada dua senior dari anaknya, yang telah bersiap menunggu untuk melakukan perundungan hingga disertai kekerasan fisik. 

"Ini anak saya yang pakai baju doreng disuruh seniornya yang pakai baju hitam disuruh masuk kamar mandi dan di dalam kamar mandi sudah ada yang menunggu para seniornya," terangnya. 

Entah berapa lama waktu momen eksekusi perundungan hingga disertai kekerasan fisik yang dilakukan oleh sejumlah senior, terhadap anaknya. 

Karena pada beberapa penggalan video CCTV yang dilihatnya itu. Sempat terekam momen sosok yang diduga kuat senior dari sang anak, berjalan keluar dari kamar mandi. 

Kemudian, sempat terekam momen tiga orang diduga kuat senior dari sang anak tampak bercakap-cakap dengan posisi tubuh bertatapan seperti sedang mendiskusikan suatu hal. 

Namun, M Yani begitu teriris hatinya, saat melihat beberapa orang siswa yang semula diduga kuat senior sang anak mulai keluar dari kamar mandi seraya membopong tubuh anaknya yang dalam keadaan tak berdaya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved