Pembuang Bayi di Gebang Kidul Kota Blitar Masih Pelajar, Polisi Terapkan Restorative Justice

TRIBUNMATARAMAN.COM - Polisi belum menetapkan orang tua pembuang bayi laki-laki yang ditemukan tergeletak di lantai gazebo dekat rel kereta api di Lingkungan Gebang Kidul, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, sebagai tersangka.

Rencananya, polisi akan melakukan restorative justice terkait kasus itu karena orang tua bayi keduanya masih berstatus pelajar SMA.

"Orang tua bayi, keduanya masih sebagai saksi, kasusnya belum kami tingkatkan ke penyidikan. Kami masih melihat apakah kasusnya nanti bisa dilakukan restorative justice, karena keduanya masih pelajar dan melihat dampak psikologis orang tua bayi," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Plot Twist! Bayi yang Ditemukan di Gebang Kidul Blitar Ternyata Anak Dari Remaja yang Menemukannya

Argo mengatakan ayah bayi masih kelas 3 SMA dan ibu bayi masih kelas 2 SMA. Mereka merupakan pasangan pacaran.

"Mungkin akan dilakukan tindakan diversi dalam kasus itu. Kemudian, soal bayi ke depan yang merawat siapa akan ditindaklanjuti setelah diskusi dengan keluarga dan pihak terkait," ujarnya.

Argo berharap kasus itu menjadi pelajaran bersama baik untuk masyarakat maupun pihak sekolah.

Ia meminta para orang tua dan sekolah mengawasi pola pergaulan anak dan siswanya. "Kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan guru agar mengawasi pola pergaulan murid dan anak-anaknya," katanya.

Baca juga: Bayi Mungil Terbungkus Jarik Ditemukan di Gazebo Pinggir Rel Kereta Api Gebang Kidul Kota Blitar

Sebelumnya, polisi mengungkap pelaku pembuang bayi laki-laki yang ditemukan tergeletak di gazebo dekat rel kereta api di Lingkungan Gebang Kidul, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Senin (6/2/2023).

Pelaku, tak lain adalah BP (19), saksi yang kali pertama menemukan bayi laki-laki tergeletak di lantai gazebo pada Jumat (3/2/2023) pagi.

BP yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMA itu juga diketahui sebagai ayah dari bayi laki-laki tersebut.

Bayi itu hasil hubungan di luar nikah antara BP dengan pacarnya yang juga masih berstatus pelajar kelas 2 SMA.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer