Berita Trenggalek
Wujudkan Target Trenggalek Bebas Stunting, Pemkab Anggarkan Rp 5,5 M Untuk Gizi Ibu Hamil dan Balita
Untuk mewujudkan target Trenggalek bebas stunting, Pemkab Trenggalek menganggarkan Rp 5,5 miliar untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan balitar
TRIBUNMATARAMAN.COM - Angka prevalensi anak stunting Kabupaten Trenggalek tercatat terus turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyebut pada tahun 2018-2019 angka stunting di Bumi Menak Sopal berada di angka 30 persen.
Sedangkan pada 2022, angka tersebut dapat ditekan hingga kisaran 8-11 persen.
Capaian tersebut sudah sesuai arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Selasa (17/1/2023).
Dalam rakor tersebut presiden menargetkan pada tahun 2024, jumlah bayi stunting di Indonesia berada di bawah 14 persen.
"Untuk Trenggalek laju stunting ini kita tekan terus jangan sampai bertambah," kata Mas Ipin saat memimpin Program Makaryo Ning Deso Hebat (Mening Deh) di Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Makaryo Ning Deso, Bupati Mas Ipin Ajak OPD Terjun Langsung ke Desa
Dalam kesempatan itu, Mas Ipin yang ditemani Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini dan Wabup Trenggalek Syah Natanegara meminta kepada ibu hamil untuk memenuhi gizi janin terutama kebutuhan kandungan Zink.
"Pemenuhan makanan bergizi yang baik tumbuh kembang anak tidak harus dengan makanan-makanan mahal. Seperti tadi daging ternyata kandungan Zink nya lebih kecil dari ikan laut yang harganya jauh lebih murah," lanjutnya.
Ia yakin ibu hamil tidak akan kesulitan mendapatkan ikan karena Kabupaten Trenggalek sendiri merupakan salah satu daerah penghasil ikan tangkap maupun ikan budidaya.
Lebih dari itu, ibu hamil juga diminta untuk menghindari makanan ultra proses atau makanan kemasan yang dikhawatirkan mengandung pengawet dan gula cukup tinggi.
Sebagai gantinya Mas Ipin menganggarkan dana untuk mengintervensi gizi ibu hamil dan anak rawan stunting
"Anggarannya diberikan ke kelompok di desa agar kelompok bisa memasak bahan pangan lokal sambil mengajari ibu ibu memanfaatkan bahan baku lokal, nanti hasil masakannya didistribusikan ke sasaran yang gizinya butuh diintervensi baik ibu hamil tapi juga balita," ucap Mas Ipin.
Selain itu, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini juga sering menginisiasi menu-menu makanan yang menarik untuk MPASI melalui program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita.
Program tersebut mengajak ibu-ibu memasak makanan yang bergizi, aman bagi bagi balita dan memanfaatkan potensi lokal dengan harapan ibu-ibu menghindari makanan ultra proses.
Berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Trenggalek mulai terlihat hasilnya, salah satu tolok ukurnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang naik dari 69 menjadi 71 poin.
Bupati Trenggalek Rencanakan Pasar Pon Sebagai Pusat Dropship Mall |
![]() |
---|
Siap Dukung Infrastruktur Trenggalek, Donasi TPP ASN Mencapai Rp 1,4 Miliar |
![]() |
---|
Anjungan Cerdas Perbatasan Trenggalek–Ponorogo Segera Dibuka, Siap Jadi Tempat Wisata Baru |
![]() |
---|
Arca Ganesha di Kantor Kecamatan Bendungan Trenggalek Hilang |
![]() |
---|
Modus Keliling Cari Sumbangan, Maling Ambil Dompet Warga Desa Wonorejo Trenggalek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.