Berita Trenggalek
Arca Ganesha di Kantor Kecamatan Bendungan Trenggalek Hilang
Arca Ganesha yang disimpan di Kantor Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, hilang. Pemerhati Sejarah, Harmaji, minta agar ODCB diperhatikan.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemerhati Sejarah Trenggalek, Harmaji, menyayangkan raibnya Arca Ganesha yang disimpan di Kantor Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jumat (25/4/2025).
Menurut Harmaji, berdasarkan literatur dan catatan penelitian-penelitian sejarah, banyak yang menyebutkan di Kantor Kecamatan Bendungan terdapat Arca Ganesha, namun saat ia mengunjungi kantor kecamatan itu, arca tersebut sudah raib.
"Di penelitian-penelitian yang terdahulu itu, di salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek diterangkan ada Arca Ganesha itu. Tapi kemudian saya masuk di sana itu tidak ada," kata Harmaji, Jumat (25/4/2025).
Menurut Harmaji, penggeseran Obyek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) atau Cagar Budaya (CB) seharusnya tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena SOP pemindahan tersebut sudah diatur.
Hal tersebut menurut Harmaji, harus menjadi perhatian serius bagi Pemkab Trenggalek lantaran ODCB atau CB di Kabupaten Trenggalek masih banyak yang tercecer dan belum disimpan di satu tempat.
"Ini adalah merupakan sesuatu hal yang sangat serius karena apapun yang terjadi CB dan ODCB itu harus diperhatikan penjagaannya, dan penyelamatannya," lanjutnya.
Baca juga: Tempat Terbatas, Mayoritas Benda Peninggalan Sejarah Kabupaten Trenggalek Tercecer
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Agus Prasmono, justru tidak mengetahui keberadaan Arca Ganesha tersebut
"Kalau yang di bendungan kurang paham karena lama sekali, memang pernah tahu sekali di kecamatan (Bendungan) tapi sekarang kami benar-benar tidak tahu keberadaannya karena kejadiannya sudah sangat lama," ucap Agus.
Menurut Agus, adanya beberapa kali pergeseran benda peninggalan sejarah di Kabupaten Trenggalek menjadi evaluasi dan motivasi bagi Disparbud untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) lebih intensif lagi.
"Kita lakukan sosialisasi non formal dengan ngobrol ringan dengan pemerintah desa dan masyarakat yang menyimpan cagar budaya dan obyek diduga cagar budaya. Selain itu kita selalu upayakan untuk mengusulkan pembangunan Museum," pungkasnya
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: Eka Silviana (int)
Bupati Trenggalek Rencanakan Pasar Pon Sebagai Pusat Dropship Mall |
![]() |
---|
Siap Dukung Infrastruktur Trenggalek, Donasi TPP ASN Mencapai Rp 1,4 Miliar |
![]() |
---|
Anjungan Cerdas Perbatasan Trenggalek–Ponorogo Segera Dibuka, Siap Jadi Tempat Wisata Baru |
![]() |
---|
Modus Keliling Cari Sumbangan, Maling Ambil Dompet Warga Desa Wonorejo Trenggalek |
![]() |
---|
Tak Kapok Masuk Penjara, Emak-emak di Trenggalek Kembali Curi Emas Milik Nenek-nenek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.