Berita Trenggalek

Krupuk Kalsium Trenggalek Produksi Mantan Koki Kapal Pesiar Jadi Favorit Camilan Anak-anak

Krupuk Kalsium Trenggalek Produksi Mantan Koki Kapal Pesiar Jadi Favorit Camilan Anak-anak, Bahan Baku Sehat jadi Kunci Bisnis

Editor: Rendy Nicko
Sofyan/tribunmataraman.com
Dedi Arifiyanto, Produsen Krupuk Kalsium Konsisten Jaga Kualitas Bahan Baku Sehat 

Berbagai macam jenis makanan ringanpun dibuat oleh Dedi, mulai dari abon hingga Krupuk Kalsium.

Yang pasti, ia memproduksi makanan yang belum pernah ada di Trenggalek, untuk itulah ia terpikir untuk membuat krupuk berbahan baku duri atau tulang ikan lele.

"Saya jajakan satu persatu ke warung-warung tapi tidak laku, banyak yang kembali ke saya hingga rugi," lanjutnya.

Penolakan - penolakan tersebut membuat Dedi terus mengevaluasi dan mengubah racikan krupuknya, namun yang tidak berubah adalah bahan-bahan untuk membuat Krupuk Kalsium adalah bahan alami dan sehat.

"Saya tidak pakai pengawet, tidak pakai MSG juga, penyedap rasanya ya bumbu-bumbu dapur itu. Gorengnya juga menggunakan minyak premium sekali pakai," terang Dedi.

Alasan Dedi memproduksi makanan sehat karena saat itu ia mempunyai seorang anak Balita yang hobi ngemil.

Untuk itulah, ia memproduksi camilan yang aman dikonsumsi anaknya yang pastinya juga aman dikonsumsi oleh dewasa.

Konsistensi Dedi berbuah manis saat seseorang dari luar kota tertarik dengan camilan produksi Dedi untuk dijual kembali.

Lambat laun, akhirnya dirinya menjalin kerjasama dengan reseller tersebut, sebab rutin memesan dengan jumlah yang tidak sedikit sampai saat ini. 

Dari situ berbagai persyaratan untuk mendukung agar produknya diterima di pasar luar daerah terus dilakukan, seperti perizinan, hingga proses kemasan. 

Dedi Arifiyanto, Produsen Krupuk Kalsium Konsisten Jaga Kualitas Bahan Baku Sehat 
Dedi Arifiyanto, Produsen Krupuk Kalsium Konsisten Jaga Kualitas Bahan Baku Sehat 

"Dulu saya menjual per kemasan Rp 1.000 tidak laku, saat ini per kemasan Rp 10 ribu laku," imbuhnya.

Dedi hanya menerima pesanan dengan jumlah minimal 100 pcs kemasan 33 gram. Saat ini omzet penjualan Krupuk Kalsium mencapai Rp 15 juta per bulan.

"Untuk pasar kami memang menyasar baby shop dan konsumen balita karena itu lah kualitas bahan akan selalu kami jaga," jelas Dedi.

Pemilihan target pasar tersebut, menurut Dedi juga ditentukan oleh para reseller yang ternyata pesanan mereka datang dari para ibu-ibu yang mempunyai anak Balita.

"Terseleksi dengan sendirinya walaupun pada awalnya target pasar kami masyarakat umum," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(Sofyan/tribunmataraman.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved