Persidangan Ferdy Sambo
Ekspresi Dingin Ferdy Sambo Saat Ahli Forensik Jelaskan Luka Tembak di Tubuh Brigadir J
Diketahui Ferdy Sambo langsung berpaling saat Ahli Forensik, Farah Primadani Kauro mengatakan tembakan di kepala kiri Brigadir j sebabkan kematian
TRIBUNMATARAMAN.COM - Sorotan Ekspresi Ferdy Sambo saat dengarkan kesaksian Ahli Forensik dalam kasus Pembunuhan Brigadir J.
Bahkan diketahui Ferdy Sambo langsung berpaling saat Ahli Forensik dari RS Bhayangkara Polri, Farah Primadani Kauro mengatakan tembakan di kepala kiri Brigadir J yang menyebabkan kematian.
Berbeda ketika Farah Primadani masih menjelaskan soal tembakan ke bagian dada Yosua yang meski fatal namun tidak menyebabkan kematian seketika.
Sebelumnya, Penasihat Hukum Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang meminta Farah Primadani menjelaskan dua luka fatal yang menyebabkan kematian Yosua.
Baca juga: Terungkap Isi Chat WA Ferdy Sambo ke Bharada E Usai Kematian Brigadir J, Pede di Backing Kapolri
“Disebutkan ada 2 luka fatal, satu luka di dada, satu lagi luka di kepala, tolong dulu Jelaskan kalau di dada itu kenapa dibilang fatal dan berapa lama dampak fatal itu timbul,” tanya Rasamala Aritonang.
Farah Primadani Kauro menjelaskan, untuk luka tembak di dada kanan yang mengenai paru-paru Yosua menyebabkan pendarahan hingga 700 mililiter dengan bekuan darah 150 gram.
Artinya, dengan jumlah pendarahan tersebut bisa menyebabkan fatal namun tidak seketika Yosua meninggal dunia.
“Berdasarkan ilmu kedokteran yang luka pada dada sisi kanan itu setelah kami telusuri pada autopsi itu dia mengenai paru-paru dan kena pembuluh darah besar sehingga menyebabkan perdarahan,” jelas Farah.
“Jumlah perdarahan yang saya temukan waktu pemeriksaan itu sekitar di atas 700 mililiter dengan bekuan darah ada 150 gram, dengan jumlah segitu itu sudah dapat bersifat fatal bagi korban menimbulkan perdarahan dapat kematian namun memang tidak seketika.”
Farah pun menambahkan, meski menimbulkan kefatalan namun ada jeda waktu hingga korban Yosua akhirnya tewas.
“Jadi ada jeda waktunya, biasanya hitungan menit, tapi pastinya Saya tidak mengetahui karena itu biasanya ahli bedah toraks yang mengetahuinya,” ujar Farah.
Sementara, sambung Farah, luka tembak yang masuk dari arah belakang sisi kiri kepala Yosua adalah luka fatal yang menyebabkan kematian seketika.
“Kalau di kepala, itu memang dia setelah ditelusuri lukanya pada saat pembukaan rongga kepala itu mengenai jaringan otak, salah satu otak itu yang kena adalah di batang otak,” ujar Farah.
“Batang otak kami kenal sebagai pusat pernafasan, sehingga jika terkena di daerah tersebut yaitu langsung meninggal seketika,” tambah Farah.
Sebelumnya, Ahli Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Ade Firmansyah Sugiharto juga mengatakan, ada dua luka tembak yang mengakibatkan kematian bagi Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.