Gempa Bumi Cianjur
Kondisi Korban Gempa Cianjur, Tidur di Pinggir Rel Kereta Api, Rasakan Kedinginan Tak AdaTerpal
Diketahui ratusan warga yang mengungsi di pinggir rel kerata api tersebut masih membutuhkan sejumlah bantuan bahan pokok, obat-obatan dan selimut
TRIBUNMATARAMAN.COM - Begini kondisi Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Margaluyu RW 19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur terpaksa tidur di pinggir rel kerata api dengan tenda seadanya.
Diketahui ratusan warga yang mengungsi di pinggir rel kerata api tersebut masih membutuhkan sejumlah bantuan bahan pokok, obat-obatan dan selimut. Selasa (22/11/2022).
Hendi Supyandi (26), warga Kampung Margaluyu, mengungkapkan, ada puluhan KK yang tidur dipinggir rel kereta api, sejak Senin (21/11/2022) kemarin, karena takut dengan gempa susulan.
"Warga gotong royong mendirikan tenda dari terpal seadanya, yang diikat pakai tali plastik ke tiang di pinggir rel kerata," katanya pada Tribunjabar.id, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, warga yang mengungsi dan tidur di pinggir rel kerata api sudah mendapatkan bantuan berupa roti, air mineral. Namun stoknya sudah mulai menipis.
"Baru tadi pagi sama Magrib dari warga sekitar, dan PMI juga relawan, tetapi kini stoknya sudah mulai menipis jadi kami masih membutuhkan bantuan bahan pokok," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, saat ini pun membutuhkan bantuan tenda darurat. Karena terpal yang menutupi puluhan pengungsi masih belum layak ditambah kondisi angin berhembus kencang.
"Ini kan posisinya cuma atasnya saja yang ditutupi terpal, ditambah kondisi sekarang anginnya cukup kencang, banyak juga bayi dan anak di sini," katanya.
Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada petugas atau relawan untuk mengarahkan para waega untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (Tribun Jabar)
268 Orang Meninggal Dunia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan korban jiwa gempa bumi di Cianjur mencapai 268 orang, berdasarkan data Selasa (22/11/2022).
Sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi dari total tersebut. BNPB juga mencatat jumlah korban hilang mencapai 151 orang.
"(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers lewat siaran BNPB.
Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.
Sedangkan kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini, yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.