Advertorial
Pemkab Trenggalek Menggelar Anugerah 100 Desa Wisata Agar Makin Berkembang
Pemkab Trenggalek menggelar Anugerah 100 Desa Wisata tahun ini. Sebanyak 37 desa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkab Trenggalek menggelar Anugerah 100 Desa Wisata tahun ini.
Sebanyak 37 desa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Desa-desa wisata yang mereka rintis akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek dan para profesional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto menjelaskan, Anugerah 100 Desa Wisata digelar untuk memberi penghargaan atas pengelolaan desa wisata yang ada di Kabupaten Trenggalek.
"Tujuannya untuk menumbuhkan motivasi bagi pengelola wisata agar melakukan inovasi kreatifitas dan berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan melalui desa wisata," kata Sunyoto.
Disparbud juga mendorong desa-desa wisata yang ikut dalam kompetisi tersebut untui menerapkan konsep wisata berkelanjutan.
Keberadaan desa wisata, menurut Sunyoto, juga turut mengembangkan aktivitas kepariwisataan. Hal itu berkontribusi dalam pelaksanaan SDG`s desa.
"Selain itu, anugerah ini juga untuk melengkapi database desa wisata nasional. Sekaligus menyiapkan desa wisata naik kelas. Syukur-syukur bisa berprestasi di event yang lebih tinggi," sambung dia.
Seluruh desa wisata terus berproses sesuai dinamika masing masing.
Untuk saat ini, proses pelaksanaan Anugerah 100 Desa Wisata Trenggalek sudah berjalan.
Sebanyak 37 desa wisata telah mendaftar. Mereka kini bersaing menuju 12 besar.
"Seleksi tahap pertama dari dinas dan dewan juri. Review profil desa wisata. Dari 37 yang mendaftar, akan dipilih 12 desa wisata terbaik," sambungnya.
Setelah itu, 12 desa wisata terbaik akan kembali disaring menjadi 6 desa wisata terbaik.
Enam desa wisata itu akan mewakili kategori yang berbeda-beda, yakni kategori daya tarik, ekonomi kreatif, home stay, kelembagaan, produk kepariwisataan, dan lingkungan.
"Sekarang sudah sampai tahap dua. Dewan juri sedang berkeliling ke desa-desa wisata. Dewan juri kita ambil dari luar, yakni pelaku pariwisata dan memiliki pengalaman yang luar biasa," sambungnya.