Persidangan Ferdy Sambo
Diduga Bersandiwara, Pakar Mikro Ekspresi Sebut Ferdy Sambo dan Putri Tak Tulus Meminta Maaf?
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang menjadi terdakwa pembunuhan Brigadir J, justru dinilai tidak tulus meminta maaf kepada orangtua korban.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pakar Mikro Ekspresi sebut Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo tak tulus meminta maaf soal kematian Brigadir J.
Diketahui Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi kini terseret dalam pusaran kasus kematian tragis Brigadir J.
Ferdy Sambo ditenggarai jadi aktor utama terbunuhnya Brigadir Yosua.
Saat ini Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi beserta semua yang terlibat pun harus menjalani sidang hukumnya masing-masing di pengadilan.
Namun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang menjadi terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, justru dinilai tidak tulus meminta maaf kepada orangtua korban.
Hal tersebut disampaikan Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi Monica Kumalasari dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (2/11/2022).
“Ini tidak tulus, berbeda ketika kita melihat permohonan maaf Bharada E ya,
"Ketika Bharada E sama-sama menggunakan catatan atau skrip ya,
"Tapi skrip itu juga ditulis tangan sendiri,” ucap Monica Kumalasari.
“Kalau Pak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, keduanya seperti sedang membaca dan tidak terlihat ada emosi dalam pernyataannya.”
Bahkan, lanjut Monica, Ferdy Sambo justru memperlihatkan tatapan mata yang tidak rileks selama persidangan dilakukan.
Menurut Monica, tatapan itu ditunjukkan Ferdy Sambo justru seolah-olah mengatakan bahwa jalannya persidangan ini di bawah kontrol atau pengawasannya.
“Ketika dengan tatapan mata yang kita justru lihat tidak rileks ya,
"Tetapi kemudian tatapan matanya justru berusaha untuk menahan apa yang disampaikannya ini dalam kontrol dan pengawasannya beliau,” ujar Monica Kumalasari.
Sementara itu, Putri Candrawathi, sambung Monica, dalam permintaan maafnya kepada orangtua Brigadir J justru menunjukkan ekspresi adanya kesedihan dan ketakutan.