Banjir Tulungagung

DLH Tulungagung Sudah Sumbang 100.000 Pohon Untuk Hutan Tulungagung Selatan, Tak Satu Pun Yang Hidup

DLH Tulungagung mengklaim sudah menyumbang 100 ribu pohon untuk ditanam di Tulungagung Selatan. Tapi tak satupun yang hidup karena petani jagung

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Tanaman jagung yang baru tumbuh di pegunungan selatan Kabupaten Tulungagung. 

"Kalau tidak selamanya bencana alam akan terus terulang setiap tahun," pungkas Santoso.

Sementara Aktivis Lingkungan Penerima Kalpataru 2018 Kategori Penyelamat Lingkungan karsi Nero Sutamrin, ada ketimpangan di balik bencana ini.

Para petani jagung yang menggarap hutan gundul ini bisa meraup keuntungan yang sangat besar,

Sementara masyarakat di dataran rendah menjadi korban, karena setiap tahun mendapat kiriman banjir dan lumpur.

Selain itu kerusakan infrastruktur yang disebabkan juga sangat massif, seperti  jalan sepanjang Campurdarat-Besuki.

Belum lagi sekarang kerusakan destinasi wisata seperti Pantai Gemah yang menyebabkan kerugian ekonomi ratusan orang.

Bahkan Jalur  Lintas Selatan (JLS), proyek strategis nasional juga rusak terkena bencana.

"Keuntungan yang didapat tak sebanding dengan kerusakan yang ditimbulkan. Sangat tidak adil bagi masyarakat di dataran rendah yang selalu jadi korban," katanya. (David Yohanes)       
 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved