Pilpres 2024
Elit Parpol Terus Bermanuver, Poros Koalisi Untuk Pilpres 2024 Masih Bisa Berubah-ubah
Pertemuan elit parpol yang terjadi belakangan ini dinilai menjadi indikasi potensi berubahnya poros koalisi untuk Pilpres 2024.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pertemuan elit parpol yang terjadi belakangan ini dinilai menjadi indikasi potensi berubahnya poros koalisi untuk Pilpres 2024.
Berbagai manuver elit menjadi bukti penjajakan parpol bakal terus berlangsung, sekalipun sejumlah poros saat ini sudah mulai terbentuk.
Setidaknya, gerbong koalisi yang telah terbentuk saat ini adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PAN dan PPP. Kemudian, gerbong koalisi antara Partai Gerindra dengan PKB.
Di sisi lain, selama beberapa waktu terakhir ini ada sejumlah pertemuan pimpinan parpol di tingkat pusat. Senin pekan lalu, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Menko Perekonomian yang juga Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan ini ramai diasumsikan dengan terbukanya peluang koalisi kedua parpol.
Baca juga: Respon Pertemuan Prabowo-Airlangga, PKB Jatim Yakin Koalisi dengan Partai Gerindra Tetap Solid
Sementara Minggu (25/9/2022) kemarin, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Pertemuan ini sama, disebut sinyal koalisi.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch Mubarok Muharam mengatakan tak ada yang tidak mungkin dalam percaturan politik praktis. Dia berpendapat, sejumlah pertemuan itu bertujuan sama-sama untuk memperluas koalisi.
"Mereka berkeinginan parpol yang belum bergabung dapat ditarik menjadi bagian dari koalisi," kata Mubarok, Senin (26/9/2022).
Dijelaskan Mubarok, mengajak partai politik untuk bergabung dalam gerbong koalisi masing-masing menjadi kepentingan kalangan parpol. Baik Gerindra mengajak Golkar maupun sebaliknya untuk masuk dalam koalisi masing-masing.
"Termasuk juga pertemuan antara Puan- Cak Imin bagian untuk mengajak satu sama lain bergabung dalam satu kubu yang sama," jelasnya menambahkan.
Sekalipun potensi koalisi untuk berubah terbuka, Mubarok menganggap yakin pasti bakal dibicarakan bersama rekan koalisinya.
"Kalau terjadi perubahan poros, tentu akan dibicarakan dengan teman koalisinya. Bisa jadi terjadi, karena koalisinya kelihatannya masih lentur," ungkapnya.
(yusron naufal putra/tribunmataraman.com)