LC Karaoke Bak Siswi SMA

Bos Karaoke Suguhkan Sensasi Beda, LC Didandani Bak Pelajar SMA Hingga Ulahnya Bikin Heboh

modifikasi seragam khas pelajar saat masih duduk di bangku SMA yang serba mini membangkitkan fantasi pada pengunjung hiburan malam.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Tribunnews
Ilustrasi. Seragam SMA Dipakai Pemandu Lagu di Hiburan Malam di Cikarang Mencoreng Dunia Pendidikan 

"Negara tidak asal-asalan tentunya. Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah kan tujuannya itu untuk menumbuhkan rasa persamaan yang selaras dengan sila ketiga yakni persatuan Indonesia," ujar Dedi Supandi, Selasa (6/9/2022).

Sejarah seragam SMA putih abu-abu sendiri, menurut Dedi Supandi, berkaitan dengan Surat Keputusan 052/C/Kep/D.82 yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tujuannya guna menghilangkan sikap eksklusivitas agar kesenjangan yang terjadi antar peserta didik berkurang.

"Karena itu, tidak ada lagi perbedaan antar peserta didik antara lain suku, agama, ras, dan golongan dalam mengakses pendidikan," katanya.

Dedi Supandi menilai, ada makna yang besar di balik warna putih dan abu-abu pada seragam pelajar SMA. Ini menggambarkan ketenangan dan kedewasaan yang sudah mulai dimiliki oleh anak pada jenjang tersebut.

"Begitu pula pada seragam SD dan SMP. Semua ada maknanya kenapa SD putih dan merah, atau SMK putih dan biru," katanya.

Mengenai penggunaan seragam putih dan abu-abu oleh nonpelajar, Dedi Supandi menilai memang bukan suatu hal yang menyalahi aturan.

Namun dia berharap nonpelajar yang menggunakan seragam putih abu-abu jangan kebablasan.

"Misalnya seperti yang viral di media sosial itu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam. Kan ini mencoreng dunia pendidikan. Makanya saya setuju kalau ini ditindak lebih lanjut," katanya.

Pak Kades Pesta Bersama LC

Sementara itu, video yang menampilkan 4 Kades di Pati berpesta di sebuah ruangan karaoke bersama LC karaoke, bocor ke media sosial.

Video tersebut langsung viral dan bikin heboh jagat Maya

Pemkab Pati sendiri membenarkan jika beberapa pria yang ada dalam video itu adalah kepala desa di Pati.

Kasatpol PP Pati, Sugiyono mengatakan, keempatnya merupakan Kepala Desa Kenanti Kecamatan Dukuhseti, Kepala Desa Badegan Kecamatan Margorejo, serta Kepala Desa Tlogosari dan Desa Purwosari Kecamatan Tlogowungu.

Sugiyono mengatakan, per tanggal 29 Desember 2021, mereka dipanggil oleh Sekda Pati.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved