Misteri Kematian Brigadir Yosua

Motif dan Barang Bukti Pembunuhan Berencana Brigadir J yang Tidak Ditampilkan Jadi Pertanyaan

Motif yang melatari pembunuhan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan barang bukti yang ditunggu-tunggu masih menjadi pertanyaan masyarakat.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin

"Karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," ujar dia.

Baca juga: Mahfud Pastikan Pemerintah Terus Kawal Kasus Pembunuhan Brigadir J

Mahfud mengakui bahwa pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J sulit dan membutuhkan waktu karena adanya kelompok-kelompok di internal Polri.

Menurut dia, pengungkapan kasus yang dilakukan oleh tim khusus Polri tak ubahnya menangani orang hamil yang sulit melahirkan sehingga butuh tindakan operasi yang membutuhkan waktu dan kehati-hatian lebih.

Mahfud mengatakan, pengungkapan kasus barangkali merupakan hal yang mudah jika kasus ini bukan menyangkut hal yang terjadi di tubuh Polri dan melibatkan pejabat tinggi Polri.

Mahfud bercerita, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri yang seorang purnawirawan polisi pernah menyampaikan kepadanya bahwa polisi sanggup memecahkan kasus yang jauh lebih sulit dibandingkan ini sekalipun jejak pelakunya dianggap hilang.

"Kalau kayak gini tuh polsek saja bisa, tapi kalau tidak ada (faktor) psikologis itu. Itu bisa, polsek itu," ujar Mahfud.

Dilatari Asmara Atau Dendam

Pembunuhan berencana biasanya dilandasi dua motif. Dendam atau Asmara.

Dendam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata dendam adalah berkeinginan keras untuk membalas (kejahatan dan sebagainya).

Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata asmara adalah perasaan senang kepada lain jenis (kelamin). Arti lainnya dari asmara adalah (rasa) cinta.

Namun dalam pembunuhan berencana yang menimpa Brigadir Noprhansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atau Brigadir Yosua belum dibuka oleh pihak kepolisian.

Masyarakat yang menunggu ending tentu masih bertanya-tanya apa motif di balik misteri terbunuhnya Beigadir Yosua di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berhasil mengungkap dalang, aktor intelektual dan peran masing-masing tersangka.

Namun kepolisian belum mengungkap secara gamblang motif dibalik pembunuhan yang menggegerkan jagat ini.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved