Ajudan Kadiv Propam Tewas Ditembak

Viral Pengakuan Kelewat Sadis, Bharada E Tetap Tembak 2 Kali Brigadir J Meski Sudah Jatuh Terkapar

Viral pengakuan Bharada E sesaat sebelum melakukan penembakan Brigadir J ajudan Kadiv Propam Nonaktif yang dinyatakan tewas akibat baku tembak.

Editor: faridmukarrom
Istimewa
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E seyelah dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta. 

TRIBUNMATARAMAN.com - Viral pengakuan Bharada E sesaat sebelum melakukan penembakan Brigadir J ajudan Kadiv Propam Nonaktif yang dinyatakan tewas akibat baku tembak.

Diketahui sudah dua minggu lebih polisi belum berhasil mengungkap kasus kematian Brigadir J.

Bahkan pihak kepolisian sudah melakukan proses autopsi ulang untuk memastikan penyebab kematian Brigadir J.

Kemudian selain tim khusus bentukan Kapolri yang melakukan proses penyelidikan, pihak eksternal Komnas HAM juga melakukan hal yang sama dengan bantu proses penyelidikan.

Terbaru enam ajudan Irjen Ferdy Sambo sudah diminta keterangan, termasuk Bharada E.

Saat diperiksa Komnas HAM baru-baru ini, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E menjelaskandetik-detik ia terlibat adu tembak dengan Brigadir, Jumat (8/7/2022).

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik bilang, Bharada E menceritakan, awalnya rombongan tiba di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo dari untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) setelah pulang dari perjalanan luar kota.

Saat itu, Bharada E langsung naik ke kamarnya di lantai dua untuk beristirahat.

 "Dia (Bharada E) bilang masuk ke ruangan ADC (aide de camp atau ajudan), dia bersih-bersih, tidur. Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari ibu P," katanya dalam tayangan di YouTube metrotvnews, yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).

Langsung Bharada E turun ke lantai satu karena mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang memanggil namanya.

Ketika turun, Bharada E melihat ada Brigadir Yosua.

Bharada E mencoba bertanya pada Brigadir Yosua mengenai apa yang terjadi.

"Namun, Bharada E justru ditembak oleh Brigadir Yosua. Merasa terancam, Bharada E memilih mundur untuk mengambil senjatanya," katanya.

Menurutnya, Bharada E terpaksa melepaskan tembakan ke arah Brigadir J untuk melindungi diri.

"Setelah beberapa tembakan itu dia mundur ke belakang, dia mengambil senjatanya, mengokang dan membalas tembakan itu," Ahmad Taufan Damanik menjelaskan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved