Berita Tulungagung

Kematian Sapi Akibat PMK Lebih Tinggi dari yang Dilaporkan, Ini Penjelasan Kepala Disnakkeswan 

Disnakkeswan Tulungagung diprotes karena dianggap melaporkan data kematian hewan akibat PMK tidak sesuai dengan aktualnya. Ini jawaban Kepala Dinas

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TribunMataraman.com/David Yohanes
Sapi perah di Kecamatan Pagerwojo ikut terdampak serangan PMK. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Kematian sapi akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus terjadi di kalangan peternak.

Bahkan data yang didapat, dari Kecamatan Pagerwojo saja, lebih dari 500 ekor sapi telah mati.

Namun angka kematian yang dicatat dan dipublikasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) hanya 67 ekor. 

Kepala Disnakkeswan Tulungagung, Mulyanto, beralasan angka yang disampaikan berdasarkan laporan dari peternak.

Baca juga: Kematian Sapi di Tulungagung Mencapai Ratusan Ekor, yang Dilaporkan Disnakkeswan Hanya Puluhan

"Dasar kami adalah peternak yang melapor ke kami. Kalau tidak melapor kami tidak tahu," ujarnya.

Diakui Mulyanto, banyak yang menyebut tingkat kematian sapi sangat tinggi.

Namun kenyataannya yang melapor ke Disnakkeswan sangat sedikit. 

Pelaporan bisa dilakukan langsung ke Dinas, petugas kesehatan hewan dari Disnakkeswan atau ke Pemerintah Desa lalu diteruskan ke Disnakkeswan. 

Bisa juga ke 5 Puskeswan di Kabupaten Tulungagung, masing-masing di Kecamatan Ngunut, Rejotangan, Kalidawir, Kedungwaru dan Campurdarat.

Kematian karena PMK harus terkonfirmasi oleh dokter hewan dari Disnakkeswan, agar bisa masuk data.

"Kan kematian sapi tidak serentak. Bisa kami kirimkan petugas," ujar Mulyanto

Selain itu, Mulyanto mempertanyakan tingginya data kematian dari peternak, apakah benar karena PMK semua.

Sebab sebelum ada wabah PMK, sudah ada kematian sapi.

Karena itu bisa jadi kematian sapi itu disebabkan faktor lain di luar PMK.

Namun penjelasan Mulyanto malah dipertanyakan seorang peternak bernama Deni.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved