Ajudan Kadiv Propam Ditembak
Detik-detik Brigjen Hendra Buat Takut Ayah Brigadir J: Sepatu Tak Dilepas, Ngotot Jelaskan Pelecehan
Kronologi lengkap detik-detik Brigjen Hendra Kurniawan datangi rumah ayah Brigpol Yosua Samuel Hutabarat hingga buat ketakutan
TRIBUNMATARAMAN.com - Kronologi lengkap detik-detik Brigjen Hendra Kurniawan datangi rumah ayah Brigpol Yosua Samuel Hutabarat.
Menurut Samuel Hutabarat saat itu pada Sabtu (9/7/2022) dan dan Senin (11/7/2022) malam datang rombongan polisi dari Mabes Polri.
Kedatangan rombongan dari Mabes Polri ini sempat membuat takut Samuel Hutabarat.
"Saya yakin, video-video yang mengabadikan momen di rumah duka di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muaro Jambi itu sudah Anda saksikan." ujar Samuel.
Pada Rabu (13/7), Samuel Hutabarat menceritakan apa yang terjadi saat kedatangan Brigjen Hendra tersebut. Katanya, Pak Hendra datang untuk menceritakan kronologi kematian Brigadir Yosua.
Untuk diketahui, Senin (11/7) magrib Tribun Jambi masih berada di rumah duka.
Tribun tiba di sana menjelang sore. Kami telat menyaksikan pemakaman Brigadir Yosua. Saat itu di sana, ramai polisi. Sejumlah petinggi kepolisian tampak di sana.
Saat kami akan bertolak kembali ke Jambi, di jalan utama di samping Masjid Fathul Qarib ada satu mobil bus polisi dan satu unit mobil polisi lainnya. Masjid Fathul Qarib berada tak jauh dari kediaman Samuel Hutabarat. Bahkan salah satu sisi halaman masjid berbatasan langsung dengan salah satu sisi kompleks SD 74 Suka Makmur. Di dalam kompleks sekolah dasar itulah rumah ayah Brigadir J berada.
Dus sekitar setengah jam setelah kami tancap gas itulah ternyata banyak polisi yang meriung di rumah duka. Satu di antaranya Brigjen Hendra Kurniawan yang menjelaskan kronologi kematian Yosua.
"Ada orang Mabes datang ke sini," begitu pesan dari keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dalam suasana masih diliputi duka itulah, sejumlah polisi masuk ke rumah Samuel Hutabarat. Dari sejumlah video tampak keluarga duduk di dalam rumah petak beralas karpet.
Lalu sejumlah aparat kepolisian masuk, berdiri sementara sepatu masih menempel di kaki mereka. Suasana malam itu memang tegang.
Tapi menurut Samuel, tidak ada ratusan polisi yang mengepung rumahnya. Ia membantah kabar itu. Kecuali, ada saling bantah antara dia dan Pak Hendra.
"Cerita pak Hendra katanya anak saya masuk ke kamar ibu Putri (istri Ferdy Sambo) dan todongkan senjata, meraba-raba, Ibu Putri menjerit," kata Samuel saat mencertikan kejadian Senin malam.
Hingga akhirnya cerita sampai adegan baku tembak antara Brigadir Yosua dan Barada E. Lalu, Samuel pun menyanggah. Mulai dari soal tembakan meleset dari jarak dekat dan cara almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat memegang senjata.