Ajudan Kadiv Propam Tewas Ditembak
Kejanggalan Demi Kejanggalan Baku Tembak Antarajudan Kadiv Propam Dikuliti Tubagus Hasanuddin
Anggota DPR RI ini membeber sejumlah kejanggalan baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Komplek Duren Tiga, Jakarta
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir Yosua terlebih dahulu melakukan penembakan.
Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.
"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," ujarnya.
Menurutnya, kejanggalan lainnya beberapa jam sebelum kejadian, Brigadir Yosua dan keluarganya masih intens berkomunikasi.
Saat itu, orang tua korban bersama dengan adiknya sedang pulang ke kampung halaman, Balige, Sumatera Utara untuk ziarah.
Brigadir Yosua selalu aktif memberi komentar setiap foto yang dia lihat dipost oleh adiknya.
Brigadir Yosua seyogyanya ingin ikut pulang ke kampung halaman namun ia bertugas.
Saat itu, Brigadir Yosua sedang mendampingi keluarga perwira tinggi Polri tersebut ke Magelang.
Kemudian berkomunikasi dengan sang ibu ia akan kembali ke Jakarta.
"Waktu itu masih aktif chatingan, setiap foto-foto selalu dikomentari. Dia bilang enak ya, katanya sama adiknya," jelas Samuel.
Mereka memperkirakan perjalanan Magelang menunu ke Jakarta sekira 7 jam.
Kemudian, mereka menghubungi Brigadir Yosua untuk memastikan apakah sudah tiba di Jakarta.
Namun saat itu Brigadir Yosua tidak bisa dihubungi dan semua kontak di keluarganya telah diblokir.
"Semua di blokir, kakaknya dan yang lainnya di blokir," katanya.
Tidak berselang lama, mereka mendapat kabar Brigadir Yosua telah meninggal dunia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Tubagus-Hasanuddin.jpg)