Ajudan Kadiv Propam Tewas Ditembak
Kejanggalan Demi Kejanggalan Baku Tembak Antarajudan Kadiv Propam Dikuliti Tubagus Hasanuddin
Anggota DPR RI ini membeber sejumlah kejanggalan baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Komplek Duren Tiga, Jakarta
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Keenam, luka sayat yang diderita korban.
Politisi PDIP ini menjelaskan, jika ada yang mengatakan luka sayatan itu terserempet peluru, maka bukanlah luka sayatan yang seharusnya didapat tetapi luka bakar.
"Peluru itu kan panas. Kalau menyerempet, ya lukanya luka bakar," terangnya.
Dalam kasus ini, TB Hasanuddin mendesak Kapolri agar menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sebab ini menyangkut jiwa manusia.
"Seharusnya lakukan saja (penyelidikan) terbuka, termasuk jenazahnya divisum.
Masak, kok orang meninggal langsung dikirim (ke rumah duka) saja," ucapnya.
Kejan
ggalan Versi Keluarga
Tewasnya Brigadir Yosua masih menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga korban.
Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua, mengatakan ada sejumlah kejanggalan dalam kematian anaknya.
Menurutnya, tim dari Mabes Polri menyampaikan dalam insiden tersebut Brigadir Yosua terlebih dahulu mengeluarkan senjata tajam dan menembak secara membabi buta ke arah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang berada di rumah tersebut.
Namun, kata dia, hingga saat ini pihak kepolisian tidak menyebut pasti siapa yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Yosua .
Bahkan, ia juga merasa janggal dan bertanya terkait kondisi orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Yosua tersebut.
"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai Tribun Jambi di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Tubagus-Hasanuddin.jpg)