Demo RKUHP
Mahasiswa Unjuk Rasa di Surabaya Mendesak Pemerintah Membuka Draft RKUHP
Mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jatim dan menuntut agar DPR RI dan pemerintah membuka draft RKUHP
lihat foto
Reporter: Yusron Naufal Putra
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Puluhan hingga ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jatim, Rabu (6/7/2022).
Mereka menuntut pemerintah dan DPR RI untuk membuka draft RKUHP.
Massa yang datang ini membawa sejumlah poster berisi tuntutan mereka terkait draft RKUHP. Mereka menggelar aksi dan orasi persis di depan Gedung legislator yang berada di Jalan Indrapura Kota Surabaya.
Ketua BEM Unair, Yoga Haryo Prayogo menyatakan pihaknya menyayangkan hingga saat ini transparansi dari draft RKUHP belum disampaikan kepada publik. Padahal, sejak 2019 RKUHP sempat ramai ditolak hingga pengesahannya ditunda.
"Kami pertanyakan karena pasal kontroversial yang kita tuntut di 2019 belum diperbaiki. Transparansi berkaitan dengan draft ini juga belum ada," katanya disela aksi.
Ada sejumlah pasal yang mereka soroti, diantaranya terkait penghinaan pada pemerintah. Menurut Yoga, pihaknya khawatir hal itu akan menjadi pasal karet yang bisa multitafsir. Lebih jauh, dirinya menyebut hal itu mengancam demokrasi.
Selain menuntut pemerintah dan DPR RI membuka draft RKUHP, mereka mendesak dilakukan kajian ulang dan menghapus pasal bermasalah. Selanjutnya, menuntut DPR RI melibatkan partisipasi publik dalam penyusunan RKUHP.
Lalu, meminta DPRD Jatim turut mengawal aspirasi dari mahasiswa di Jawa Timur. "Jadi, kami meminta DPRD Jatim juga mengawal pembahasan hingga pada pengesahan di pusat. Sehingga, aspirasi dari Jawa Timur juga bisa diakomodir," jelasnya.
Yoga mengancam jika aspirasi tidak ditindaklanjuti, pihaknya bakal kembali menggelar aksi yang lebih massif.
Jawaban DPRD Jatim
Sementara itu, DPDR Jatim berjanji akan meneruskan aspirasi yang dibawa mahasiswa ke DPR RI.
Hal ini disampaikan dua orang perwakilan anggota DPRD Jatim, yakni Noer Sotjiepto dan Hari Putri Lestari yang menemui mahasiswa.
Keduanya mendengarkan secara langsung sejumlah aspirasi yang dibawa para mahasiswa.
"Prinsipnya, kami menyerap aspirasi dan meneruskan ke DPR RI maupun pemerintah pusat," kata Hari Putri Lestari atau HPL seusai bertemu dengan massa.
