Bweita Kediri

Pemkot Kediri Gercep, Jemput Bola Vaksinasi Sapi di Kandang untuk Antisipasi PKM

Setelah menerima dosis pertama, hewan ternak akan disuntik untuk menerima dosis kedua dan ketiga.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/Didik Mashudi
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri melakukan vaksinasi sapi di kandang peternak, Sabtu (25/6/2022). 

TRIBUN MATARAMAN.COM I KEDIRI -
Tim medis dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri gerak cepat (Gercep) untuk melakukan vaksinasi hewan ternak sapi.

Petugas melakukan jemput bola untuk melakukan vaksinasi hewan di kandang, Sabtu (25/6/2022).

Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri menjelaskan, sasaran vaksinasi adalah sapi yang masih sehat dan belum pernah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Vaksinasinya bakal berlangsung dalam dua minggu mendatang sebelum Hari Raya Idul Adha.

Disiapkan satu vial untuk disuntikkan ke 100 ekor sapi.

Petugas memilih sapi perah yang masih sehat, rata-rata sapi perah di Kota Kediri masih aman.

"Sebelum kena PMK kita beri vaksinasi lebih awal supaya nanti kekebalannya terbentuk dari awal," jelasnya.

Setelah menerima dosis pertama, hewan ternak akan disuntik untuk menerima dosis kedua dan ketiga.

Setelah vaksinasi tahap pertama selesai, akan ada vaksinasi tahap selanjutnya.

"Vaksinasi pada hewan ternak diberikan dengan 3 kali suntikan. Satu bulan kemudian kita berikan dosis kedua dan untuk dosis ketiga kita berikan enam bulan berikutnya. Kegiatan ini sampai jatah 500 dosis habis dan ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu," ungkapnya.

Dalam vaksinasi ini sapi perah menjadi prioritas karena sapi perah lebih lama di kandang daripada sapi potong.

"Kita dahulukan sapi perah karena sapi perah umurnya panjang di kandang. Berbeda dengan sapi potong yang kadang baru divaksin sudah dijual," ujarnya.

Yang perlu diperhatikan para peternak adalah efek samping pasca pemberian vaksin. Karena efek samping setelah vaksin biasanya akan timbul dalam rentang waktu 24 jam.

"Ditandai dengan nafsu makan dan minum yang berkurang, lemas, demam, dan lainnya," jelasnya.

Dengan adanya vaksinasi diharapkan kekebalan komunal sapi perah dan sapi potong di Kota Kediri segera tercapai.

"Kalau semua kebal walaupun ada penyakitnya akan aman. Tidak ada keluhan sakit PMK karena yang paling rawan biasanya di kuku. Kalau di mulut biasanya sekitar 5 sampai 7 hari bisa sembuh sedangkan untuk kuku paling cepat sembuh dalam waktu 21 hari bahkan bisa sampai 3 bulan," ujarnya.

Peternak diimbau tidak panik menghadapi virus PMK, apabila hewan ternaknya terindikasi terjangkit virus PMK diminta langsung dilaporkan kepada petugas terkait.

Peternak juga bisa melakukan perawatan pada hewan ternaknya dengan tetap rutin memberi makan sesuai jatahnya setiap hari.

"Kalau satu hari jatah makan sapi 10 kg harus diusahakan bisa menghabiskan jatahnya sehari sampai hewan ternaknya sembuh," terangnya.

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri melakukan vaksinasi sapi di kandang peternak, Sabtu (25/6/2022).
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri melakukan vaksinasi sapi di kandang peternak, Sabtu (25/6/2022). (TribunMataraman.com/Didik Mashudi)

Sementara Susanawati, peternak sapi perah asal Kelurahan Ngadirejo menyambut baik kegiatan vaksinasi yang dilakukan DKPP.

Vaksinasi bisa menjadi salah satu upaya efektif untuk pencegahan PMK.

"Senang dikasih vaksinasi gratis untuk hewan ternak kami, khususnya sapi perah. Ternak kami sehat tapi kalau ada vaksinasi dari dinas kita merasa lebih aman," ujarnya.

Sebagai peternak sempat khawatir terkait kondisi kesehatan hewan ternaknya.

"Ada kekhawatiran karena penyakit PMK itu menular dan penularnya juga cepat. Apalagi penolongannya juga sulit dan butuh waktu lumayan lama, belum lagi kalau ternak kita sampai mati," ujarnya.

Peternak sapi perah ini bersyukur petugas DKPP melakukan tinjauan serta sangat tanggap dan sigap dengan sering melakukan kunjungan ke kandang sapi miliknya.

Sejauh ini tidak ada gejala atau efek samping yang dialami sapi perahnya setelah vaksinasi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved