Pistol Polisi Tewaskan Anak Kyai
Ini Hukuman yang Bakal Diterima Pengawal Buya Arrazy Akibat Kelalaiannya Menaruh Pistol
Saudara M ini sedang salat dhuhur lalu menaruh senjatanya di tempat yang dianggap aman. Ini musibah, tidak disengaja.
Bahkan saat ditaruh atau disimpan yang dianggap aman itu biasanya posisinya terkunci.
Rata-rata peluru yang diisikan ke revolver lima butir. Satu tempat dikosongkan untuk pengunci.
Namun pistol tersebut saat dibuat mainan anak sang kyai tiba-tiba meletus.
Bisa jadi, saat dibuat mainan, sang bocah menarik trigger dengan kekuatan penuh hingga hammer terbuka dan memantul ke cylinder yang berisi peluru.
Juga bisa jadi, hammer ditarik kemudian cylinder berisi peluru memutar kemudian dilepaskan begitu saja sehingga langsung meletus dan mengenai leher adiknya.
Kapolres Tuban, AKBP Darman, mengatakan kejadian bermula saat pengawal dari unsur kepolisian yang mengawal Buya Arrazy menjakankan salat dhuhur.

Senjata api yang dibawa petugas berinisial M ini kemudian ditaruh ditempat yang dianggap aman.
Namun siapa sangka jika hal tersebut menimbulkan kelalaian yang berakibat fatal.
Perwira menengah itu juga belum menjelaskan secara detail kronologi kejadian yang merenggut putra Buya Arrazy.
"Saudara M ini sedang salat dhuhur lalu menaruh senjatanya di tempat yang dianggap aman. Ini musibah, tidak disengaja. Untuk selanjutnya M akan diperiksa oleh satuan tempatnya bertugas," ungkap Kapolres di lokasi.
Berdasarkan keterangan warga setempat, korban tertembak saat berada di rumah.
Saksi tidak mengetahui detail bagaimana proses penembakan tersebut, termasuk juga tidak mendengar bunyi tembakan.
"Kejadiannya di rumah, ramai sekali itu," beber saksi yang enggan disebutkan namanya. (M Sudarsono)