Berita Tulungagung

Komisi B DPRD Tulungagung Sepakat Ada Tambahan Dana Untuk Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Komisi B DPRD Tulungagung setuju ada penambahan alokasi dana untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Sapi yang diperdagangkan di Pasar Hewan Ngunut sebelum ditutup untuk mengantisipasi PMK. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Komisi B DPRD Tulungagung setuju ada penambahan alokasi dana untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Nantinya dana tambahan ini akan dialokasikan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Sofyan Heryanto, Rabu (22/6/2022).

"Tambahan anggaran itu nantinya dipakai pengadaan obat-obatan dan vitamin untuk penanganan PMK," terang Sofyan.   

Baca juga: Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Tulungagung Juga Dipicu Perilaku Pedagang Ternak

Sofyan berharap, tambahan anggaran ini bisa menjangkau ternak-ternak di Tulungagung secara menyeluruh.

Termasuk menggratiskan biaya perawatan dan pengobatan hewan ternak yang terjangkit PMK.

Sebab selama ini masih ada pengobatan PMK yang dilakukan secara mandiri dalam kelompok.

"Misalnya ada KUD  yang menangani PMK dengan biaya sendiri di kelompoknya. Ke depan seharusnya mereka juga dibantu obat-obatan gratis,"  sambung Sofyan. 

Komisi B juga memuji penanganan PMK di Tulungagung.

Sebab sejauh ini angka kesakitan bisa dikendalikan, dengan angka kematian yang sangat sedikit.

Tulungagung juga masuk gelombang terakhir daerah di Jawa Timur yang terkena PMK.

"Kita kenanya paling akhir, harapannya kita keluar paling cepat. Jangan kenanya terakhir, keluarnya juga paling akhir," ucap Sofyan. 

Terkait besarnya anggaran tambahan penanganan PMK, Sofyan mengaku belum bisa memastikan.

Nantinya akan dilakukan pembahasan dan penghitungan, sehingga ditemukan angka yang realistis.

Anggaran tersebut diharapkan tepat sasaran dan terserap sepenuhnya.

"Masih akan dicermati di pertemuan berikutnya. Dibuat seefektif mungkin, agar terserap sepenuhnya," pungkas Sofyan. 

Data Selasa (21/6/2022), ada tambahan 64 ekor sapi yang terjangkit PMK.

Sementara jumlah akumulasi sapi yang sakit mencapai 816 ekor.

Dari jumlah itu 474 ekor berhasil disembuhkan, 333 ekor masih sakit, 6 ekor dipotong paksa dan 3 ekor mati.  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved