Ibadah Haji 2022

Usianya Ternyata Lebih Dari 65 Tahun, Seorang CJH Asalh Tulungagung Batal Berangkat ke Tanah Suci

Satu calon jamaah haji asal kabupaten Tulungagung batal berangkat ke Tanah Suci di masa ibadah haji 2022 karena ternyata usianya lebih dari 65 tahu

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo (kanan) menyalami calon jamaah haji yang akan berangkat tahun 2022 ini. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Para calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Tulungagung mengikuti bimbingan massal dan manasik, Selasa (24/5/2022) di Kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung.

Tahun ini pemerintah telah menetapkan sejumlah 388 CJH asal Kabupaten Tulungagung yang akan diberangkatkan, ditambah 12 cadangan.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tulungagung, Muhajir, CJH  yang diberangkatkan paling tua berusia 64 tahun.

"Ada pembatasan dari pemerintah Arab Saudi, usia jamaah haji maksimal adalah 65 tahun. Tahun ini calon jamaah haji termuda berusia  21 tahun," terangnya.

Baca juga: 107 Calon Jamaah Haji Kota Kediri Ikuti Tes Kebugaran dan Check Up Kesehatan di Lapangan Gajahmada

Karena pembatasan dari pemerintah Arab Saudi ini, satu CJH batal berangkat.

CJH tersebut terkendala paspor, karena dari penjaringan awal diketahui kelahiran tahun 1969.

Namun ternyata CJH tersebut kelahiran 1949, sehingga usianya melebihi ketentuan dari pemerintah Arab Saudi.

"Daripada nanti malah dideportasi, lebih baik ditunda keberangkatannya. Beliau akan menjadi prioritas tahun depan," sambung Muhajir.

Baca juga: Calon Jamaah Haji yang Akan Terbang ke Tanah Suci Tahun ini Wajib Jalani Tes PCR

Kantor Kemenag masih menunggu jadwal keberangkatan CJH asal Kabupaten Tulungagung ini.

Demikian pula pembagian kelompok terbang (Kloter), hari ini belum diputuskan.

Namun Muhajir mengingatkan para CJH, akan ada tes swab PCR tiga hari sebelum keberangkatan.

Mereka yang positif akan ditunda keberangkatannya.

Karena itu pihaknya meminta para CJH untuk jaga kondisi.

Jika ada syukuran keberangkatan haji di rumah, lebih baik dilakukan sekurangnya satu minggu sebelum keberangkatan.

"Kami tidak mau nanti saat tes PCR ada yang positif dan gagal berangkat. Kami berharap semuanya bisa diberangkatkan," tegas Muhajir.

Pada CJH sudah menerima vaksin Covid-19 lengkap sebagaimana disyaratkan.

Bahkan hampir seluruh CJH asal Tulungagung sudah menerima vaksin Covid-19 dosis 3.

"Kami sarankan pakai smartphone dan unduh aplikasi Pedulilindungi. Tinggal tunjukkan saja, bahwa calon jamaah haji bersangkutan sudah divaksin," ucap Muhajir.

Para CJH yang berangkat tahun ini adalah pendaftar tahun 2011, dan sudah melakukan pelunasan di tahun 2020.

Lebih jauh Muhajir mengungkapkan, biaya haji sebenarnya sebesar Rp 84,4 juta lebih.

Namun berkat optimalisasi dana jamaah, biaya haji yang dibayarkan menjadi Rp 42,4 juta lebih.

Sedangkan pelunasan tahun 2020 sebesar Rp 37 juta.

Dana pelunasan itu dianggap sudah cukup dan tidak ada tambahan lagi, karena ditutup dari dana optimalisasi yang dikelola BPKH.

"Jadi yang sudah lunas Rp 37 juta di tahun 2020 lalu, tidak ada dana tambahan lagi," tegas Muhajir.

Sementara Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo berpesan kepada para CJH Tulungagung agar mengutamakan kebersamaan.

Apalagi mereka nantinya berada di negeri orang, bertemu dengan jamaah dari berbagai negara.

Seperti pada tahun sebelumnya, Pemkab juga memberikan dana subsidi haji yang difokuskan untuk pemberangkatan dan kepulangan jamaah.

"Pasti ada subsidi dari Pemkab untuk transportasi penjemputan dan sebagainya. Tapi pelaksanaannya tetap ada di panitia," ujar Maryoto. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved