Tragedi Maut Tol Sumo
Sopir Bus Maut di Tol Sumo Resmi Tersangka, Hasil Tes Urine dan Darah Terindikasi Konsumsi Narkotika
Sopir bus terbukti melakukan unsur kesengajaan hingga menyebabkan insiden kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.
TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA- Sopir Bus Pariwisata PO Ardiansyah, Ade Firmansyah (28) yang menewaskan 15 penumpang dalam tragedi maug di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712.400/A, resmi berstatus tersangka.
Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Jatim, AKBP Didit Bambang Wibowo, menegaskan sopir bus terbukti melakukan unsur kesengajaan hingga menyebabkan insiden kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.
Baca juga: WIL Tanya Kapan Ceraikan Istrinya & Apa Perlu Diantar ke PA, Istri Marah Bikin Skenario Pembunuhan
Baca juga: Skandal Polwan dengan Pendeta, Berduaan di Pastori Digerebek Suami dan Teman Polisi Lain
Baca juga: Bobol Rumah Janda Cantik, Maling di Gresik Berubah Haluan Rudapaksa Korban Berakhir Antiklimaks
Unsur kesengajaan itu adalah sopir terbukti mengonsumsi sebuah jenis narkotika.
Hal tersebut dibuktikan hasil tes urine dan tes sampel darah yang dilakukan Laboratorium Forensik (Labfor).
"Maka hari ini, dari hasil gelar perkara. Sudah ditingkatkan statusnya dari saksi sudah menjadi tersangka," tandasnya di depan Gedung Ditlantas Polda Jatim, Kamis (19/5/2022).
Dalam kasus ini, Didit menegaskan, tersangka diduga melakukan unsur kelalaian sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan, Senin (16/5/2022) pagi.
"Cara yang membahayakan. Jadi lebih ke arah kesengajaan. Jadi mengapa dia mengonsumsi salah satunya narkotiba. Jadi yang berkemudi itu dirinya harus sehat jasmani dan rohani," ungkapnya.

Tersangka, lanjut Didit, bakal dikenai Pasal 310 Ayat 4 UU RI No 22 Tentang Lalu Lintas, dengan ancamannya 6 tahun denda Rp 12 juta.
Dan, atau Pasal 311 Ayat 5 UU RI Nomor 22 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, dengan ancaman hukuman 12 tahun denda Rp24 juta.
"Ancaman hukumannya nanti lebih daripada 5 tahun. Nanti apakah di Pasal 310 ayat 4, atau di Pasal 311 ayat 5, dimana letak unsur kesengajaannya," jelasnya.
Sekadar diketahui, dari kategori usia para korban tewas dalam, insiden tersebut.
Diketahui korban laki-laki berjumlah 6 orang, di antaranya 2 anak-anak, dan 4 orang dewasa. Korban berjenis kelamin perempuan, berjumlah 9 orang berusia dewasa.
Data terbaru, korban meninggal dalam tragedi maut di jalan tol Surabaya-Mojokerto menjadi 15 orang.
Satu korban lagi meninggal dunia yakni pasien perempuan bernama Nazwa Dwi Yuniarti (13) warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Nazwa sebelumnya dalam kondisi kritis lantaran luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki kiri.
Korban meninggal dalam perawatan intensif di ruangan ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto, pada Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Nur Said, paman korban, mengatakan kondisi Nazwa sudah tidak sadar saat dirujuk ke Rumah Sakit Gatoel.
Pasien menjalani penanganan medis operasi, pada Selasa (17/5/2022) sekira pukul 17.00 WIB. Kondisi pasien sempat membaik pasca operasi dapat merespons dengan menggerakkan tangan.

"Tadi subuh Ngedrop tidak sampai sekitar lima menit meninggal," ungkapnya di kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Kamis (19/5).
Jenazah korban dari Rumah Sakit Gatoel dipindahkan ke kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto dan diberangkatkan menggunakan mobil ambulans Dinas Sosial Kota Surabaya menuju rumah duka di Benowo.
"Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Benowo, Surabaya," ucap Said.
Dia mengatakan korban Nazwa merupakan penumpang bus yang ikut dalam rombongan wisata bersama ibunya Maftukah (51) dan saudara sepupu. Saat kejadian kecelakaan Maftukah meninggal.
"Ibunya meninggal saat kejadian kalau sepupunya luka pada bagian punggung dan kaki," jelasnya.
Menurut dia, jenazah akan disemayamkan di rumah duka sebelumnya dikebumikan di pemakaman desa setempat.
Ia berharap Nazwa dapat dimakamkan di samping makam ibunya.
"Harapan saya (Nazwa) bisa dimakamkan didekat makam ibunya namun saya belum tahu lokasi persis makamnya nanti," terangnya.
Sebelumnya, pasien Nazwa mendapat penanganan medis lantaran mengalami luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki.
Siswi SMP kelas VII tersebut dirujuk dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke Rumah Sakit Gatoel.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Gatoel, Dr. Anggraina Puspitasari yang sebelumnya dikonfirmasi mengatakan kondisi korban saat itu sempat berangsur membaik dan mulai sadar merespons dengan menggerakkan tangan.
"Luka cedera kepala berat hingga tidak sadar waktu kejadian dan patah tulang paha dan kaki bawah," jelasnya.
(Luhur Pambudi/don/ Mohammad Romadoni)
Jumlah seluruh korban meninggal dunia:
TKP KM 712.400/A Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Dusun Sukodono, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto:
1. Titis Hermi, Jalan Benowo 2/II
2. Ainur Rofiq, Jalan Benowo 3 /29
3. Andik (alamat belum diketahui)
4. Nita Ning Agustin Jalan Benowo, Kota Surabaya.
5. Diany Astrelia Jalan Benowo, Kota Surabaya.
6. Andika Jalan Benowo, Kota Surabaya.
7. AN. Gibran (7)
8. Asminah
9. Fita Sari
10. Sony Suprayitno
11. Cholifah
12. Maftukah (51)
13. Steven Arthur A (10)
14. Steven Grasio (14)
15. Nazwa Dwi Yuniarti (13) warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo Surabaya