Tragedi Maut Tol Sumo
Sopir Bus PO Ardiansyah Tertidur 2 Menit Sebelum Tragedi Maut Tewaskan 14 Orang, Sopir Tak Punya SIM
"Dia (sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018 tapi tidak memiliki SIM," terang Wildan.
TRIBUNMATARAMAN.COM I MOJOKERTO - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga kuat sopir bus PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan maut di jalan tol Surabaya-Mojokerto sempat tertidur pulas (Deep Sleep) saat mengemudikan kendaraannya.
Tak pelak, tragedi maut itu menewaskan 14 warga Benowo Surabaya dan 19 korban luka
Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan (53), mengungkap hasil investigasi yang dilakukan.
Baca juga: Istri Bupati Mas Ipin Ajak Pembatik Blusukan ke Pasar Tanah Abang, Promosikan Batik Asli Trenggalek
Baca juga: Skandal Polwan dengan Pendeta, Berduaan di Pastori Digerebek Suami dan Teman Polisi Lain
Baca juga: Nikahi Polwan Cantik untuk Tameng Perselingkuhan Suami dengan ASN Bersuami hingga Beranak Satu
Hasil investagasi cukup mencengangkan. Bahqasanya ada indikasi sopir bus tertidur saat mengemudi kendaraan.
"Kita merangkai sebuah hipotesa hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun dan melihat jejak di lokasi kejadian memang tidak ditemukan bekas pengereman. Artinya ini bukan soal kendaraan tapi ini pada human (Manusia)," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).
Menurutnya, sopir bus lelah dilihat dari perjalanan dimana rombongan wisata berangkat dari Surabaya, Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Setibanya dari Malioboro Yogyakarta pulang, Senin pagi, (16/5/2020).
Pihaknya juga mengonfrontir sopir bus yang bersangkutan di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian tidak ada bekas pengereman.
Baca juga: Jarum Speedometer Bus yang Copot Tunjukkan Angka 140 km/jam, Bodi Depan Bus Buntung
Baca juga: Cerita di Balik Tragedi Maut Tol Sumo Tewaskan 14 Orang, Riski Sempat Ragu dengan Kru Bus
Baca juga: Detik-detik Pengantin Pria di Maospati Magetan Kabur di Hari H Hingga Viral, Begini Kisah Asmaranya
Baca juga: Ternyata Begini Ceritanya Calon Pengantin yang Kabur Kemudian Balik ke Rumah, Persoalannya Cuma Ini
"Sebenarnya bukan microsleeep ini bisa jadi deepsleeep dia (sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak Guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," tabdasnya.
Kenapa dikatakan Deepsleep? Wildan menjelaskan karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian Guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek namun saat itu sopir tidak sadar.
"Tidur dalam persekian detik itu micro sleep dan terbangun tapi ini deepsleep kenapa? karena hampir dua menit. Artinya, Guardrail sudah bekerja tapi orangnya (dopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan, itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," bebernya.
Ade Firmansyah yang mengemudikan bus saat kecelakaan bukan aslinya kenek dari tahun 2013 yang bisa mengemudikan bus namun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Dia (sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018 tapi tidak memiliki SIM," terangnya.
Ditambahkannya, kecepatan bus kendaraan rata-rata yang diperoleh dari pantauan kamera CCTV jalan tol perjalanan dari Saradan, Jombang, Mojokerto melaju dalam kecepatan normal.
Baca juga: Bumi Wali Heboh Remaja di Tuban Pamer Kemesraan di Parkiran Pasar Montong, Videonya Viral
Baca juga: Sosok Pemeran Video Bergoyang di Bumi Wali Sudah di Tangan Polisi, Usianya Masih Bau Kencur
Baca juga: Pejabat Ini Mengaku Bujang Saat Nikahi Polwan, Sudah Beranak Satu Hasil Selingkuh dengan Istri Orang
"Kecepatan kendaraan normal tidak ada pelanggaran masih dibawah 100 km/jam," ucap Wildan.

Sementara itu, sopir Bus Pariwisata PO Ardiansyah, Ade Firmansyah (29) menjalani pemeriksaan di ruang penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota, Rabu (18/5/2022).