Kecelakaan Maut Mojokerto

Polisi Sudah Periksa 6 Saksi Kasus Kecelakaan Maut Bus di Mojokerto, Sopir Utama Mengaku Tak Tahu

Sedikitnya sudah ada 6 orang yang telah dimintai keterangan atas insiden kecelakaan maut bus pariwisata di Mojokerto Jawa Timur

Editor: faridmukarrom
ist
Kondisi bus pariwisata yang ringsek akibat kecelakaan di tol Sumo. Insiden ini menyebabkan 13 orang tewas. 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Luhur Pambudi


TRIBUNMATARAMAN.com |  SURABAYA - Sedikitnya sudah ada 6 orang yang telah dimintai keterangan atas insiden kecelakaan maut bus pariwisata bernopol S-7322-UW, di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang. 

Keenam orang tersebut, berstatus sebagai dalam proses penggalian informasi yang terus dilakukan pihak Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota. 

Satu diantaranya merupakan sopir utama bus tersebut, Ahmad Ari, dan kelima orang lainnya adalah penumpang bus yang terbilang masih memungkinkan untuk dimintai keterangan. 

Hasilnya, ternyata para saksi tersebut, tidak tahu detail bagaimana kronologi dan kondisi laju bus sebelum. 

Baca juga: Cerita di Balik Tragedi Maut Tol Sumo Tewaskan 14 Orang, Riski Sempat Ragu dengan Kru Bus

"Ya kebanyakan dari mereka tidak sadar dengan insiden itu. Karena dalam keadaan tidur, jadi enggak tahu banyak mereka," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (18/5/2022). 

Sebelumnya, Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman mengatakan, pihaknya belum melakukan penyelidikan secara resmi atas insiden kecelakaan bus yang berisi 34 orang, termasuk dua orang operator bus yakni sopir utama dan cadangan. 

Baca juga: Kondisi Bus Layak Jalan & Tol Sumo Oke, Ini Penyebab Tragedi Maut di Luar Batas Kemampuan Manusia

"Nanti kami akan melakukan secara resmi apabila sudah ada rekomendasi dari dokter," ujar Latif pada awak media di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022).

Jarum Speedometer Bus yang Copot Tunjukkan Angka 140 km/jam

Sementara itu diketahui sebelumnya Bus pariwisata PO Ardiansyah S-7322-UW yang mengalami kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang penumpang sudah dievakuasi ke halaman Kantor Wika, Taman, Sidoarjo. 

Tribunjatim.com (Grup Tribunmataraman.com) yang memantau bangkai bus di lokasi sekitar pukul 14.25 WIB, Selasa (17/5/2022) cukup mengerikan.

Baca juga: Sopir Cadangan Bus Diduga Konsumsi Sabu Sebelum Terjadi Kecelakaan Maut Mojokerto

Sepintas tampilan umum bodi bus tersebut, masih tampak wajar jika melihat pada bagian belakang bus yang didominasi warna hijau itu. 

Hanya kaca belakang dan kedua sisi bus tampak berlubang. Kuatnya benturan, mungkin membuat bingkai kaca bus tersebut, terjadi kontraksi, sehingga menyebabkan permukaan kaca sisi belakang bus pecah. 

Namun, jika berjalan mengitari posisi bodi bus tersebut teronggok di area dalam halaman penyimpanan kendaraan bekas kecelakaan di tol Sumo hingga ke bagian sisi depan, bentuknya sangat mengerikan akibat benturan yang terjadi pada bus yang berisi 34 orang itu. 

Baca juga: Sopir Bus Belum Melakukan Pengereman Saat Terjadi Kecelakaan Maut? Ini Temuan Korlantas Polri

Tampilan depan bus terlihat sangat parah. Tak sekadar kaca yang hancur. Bodi bus di area depan yang menjadi tempat duduk sopir, tuas persneling, kemudi, hingga perangkat speedometernya, menancap tampak buntung. 

Kondisi bus bagian depan kelihatan rusak parah setelah menghantam tiang reklame raksasa di tol Sumo. (Luhur Pambudi)
Namun, jika diamati lebih detail, pada bagian sisi dalam ruang bus area depan, kondisi ringsek paling parah tampak terjadi pada sisi kiri bodi bus.

Baca juga: Jumlah Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Sumo 14 Orang, Berikut Daftarnya

Sebuah sisi yang menjadi bagian utama benturan antara bodi bus tersebut, dengan tiang papan reklame di KM 712.400/A, pada Senin (16/5/2022) kemarin. 

Saking kerasnya benturan dalam tragedi maut tersebut. Deretan bangku kursi penumpang berderet di belakangnya, tanpak berimpitan.

Bisa dibayangkan, bagaimana ngerinya dalam tragedi bus maut yang menewaskan 14 orang yang notabene merupakan warga di sebuah permukiman kawasan Kelurahan Benowo Krajan, Pakal, Surabaya. 

Benturan keras itu, mengakibatkan komponen bagian depan bus terlepas. Mulai dari as besi penghubung kedua roda bagian depan bus, hingga perangkat yang melekat pada permukaan dashboard bagian tempat duduk pengemudi bus, lengkap beserta setirnya. 

Dari berbagai macam serpihan bodi hingga komponen akibat benturan yang dialami bus, yang paling menyita perhatian adalah terletak pada komponen speedometer yang masih menempel dengan roda kemudi. 

Pada komponen speedometer bus tersebut, terdapat empat indikator, yakni pengukur kecepatan, kompresi Rpm mesin, pasokan tanki bensin, dan temperatur mesin. 

Ban depan terlepas saat tragedi maut (Luhur Pambudi)
Pada bagian indikator kecepatan bus, terpantau jarum speedometer tersebut, mengarah pada bagian ruas antara angka bertuliskan 120 dan 140 Km/jam.

Diperkirakan bahwa jarum pada speedometer bagian kecepatan tersebut menandakan kecepatan terakhir dari bus tersebut sesaat sebelum akhirnya terhenti menabrak tiang raksasa reklame.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, mengatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai temuan kondisi jarum indikator penunjuk kecepatan pada speedometer bus tersebut. 

Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan resmi yang masih terus dilakukan oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Mabes Polri, Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas  Polda Jatim, dan Satlantas Polres Mojokerto Kota. 

"Ya nanti kita tunggu saja ya, karena kalau sudah di situ kemungkinan besar nanti kita nunggu dari hasil pemeriksaan olah TP TKP oleh Tim TAA baik dari Polda Jatim maupun dari Korlantas Mabes Polri," ujarnya pada awak media di lokasi, Selasa (17/5/2022). 

Dengan kondisi kerusakan yang terjadi pada bus tersebut. Mantan Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya itu, memperkirakan persentase kerusakan bus tersebut mencapai kisaran angka 60-80 persen. 

Ia tak menampik, jika kondisi paling parah kerusakan pada bus tersebut, terdapat pada bagian sisi kiri bodi bus. 

Bangkai bus tersebut dievakuasi sekitar pukul 10.30 WIB, pada Senin (16/5/2022) kemarin. 

"Tadi yang paling parah ini. Yang paling parah bagian depan terutama di sebelah kiri. Kalau kita lihat barang bukti yang ada ya," jelasnya. 

Mengenai kondisi terkini, sopir cadangan bernama Ade Firmansyah (28) yang mengemudikan saat insiden tabrakan itu, terjadi. 

Mantan Kapolsek Wonokromo itu, mengungkapkan, sopir cadangan tersebut masih menjalani observasi dan perawatan medis di RS Citra Medika Sidoarjo. 

"Tadi pagi kami konfirmasi yang bersangkutan masih di RS Citra Medika Sidoarjo," jelasnya. (Luhur Pambudi)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved