Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku
Apakah Daging Sapi yang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku Aman Dikonsumsi?
Apakah daging sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap aman dikonsumsi? ini penjelasan pakar dari Unair
Reporter: Sulvi Sofiana
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Ditemukannya hewan ternak di Jawa Timur terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Pasalnya, penyakit yang ditemukan menyerang Sapi di beberapa wilayah di Lamongan, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto ini dikhawatirkan akan menular pada manusia.
Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Prof Dr drh Mustofa Helmi DTAPH memastikan, daging dari sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi. Asalkan daging itu harus melalui proses pelayuan lebih dahulu.
Proses pelayuan ini dilakukan dengan metode menggantung daging untuk menurunkan kadar Ph dalam daging.
Baca juga: Cegah Wabah PMK, Satgas Pangan Polres Blitar Kota Pantau Perdagangan Sapi di Pasar Cangkring
Dalam proses ini akan terjadi enziminasi secara otomatis yang akan mampu menurunkan kontaminasi dari virus PMK.
"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," urainya, Rabu (11/5/2022).
Dalam kasus ini, Prof Mustofa menjabar penyakit mulut dan kuku (PMK) sifatnya sangat menular. Bahkan tingkat penularan antar hewan mencapai 100 persen.
Namun untuk tingkat penularan pada manusia sangatlah rendah. Karena tergolong virus nonzoonosis.
Adanya virus PMK, sebutnya, disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae.
"Ciri-ciri hewan terjangkit penyakit mulut dan kuku adalah melepuh pada mulut sapi, kemudian juga teracak itu kakinya sapi atau melentung-melentung,"
Menurut Wakil Dekan 3 bidang Kerjasama dan Publikasi FKH Unair ini adanya PMK sangat merugikan secara ekonomi.
Misalnya jika penyakit tersebut menyerang sapi perah, maka produksi susu akan menurun drastis sehingga masyarakat akan rugi banyak.
Tetapi jika menyerang sapi daging maka akan terjadi kesulitan makan dan menyebabkan kekurusan.
"Dampaknya nilai jual jatuh," tambahnya.