Berita Trenggalek

Masih Waspadai Covid-19, Kirab Tumpeng di Durenan Trenggalek Ditiadakan

Acara budaya kirab tumpeng ketupat saat Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek kembali ditiadakan tahun ini.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/aflahul abidin
Suasana perempatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Tempat ini biasanya menjadi rute kirab tumpeng raksasa yang tahun ini tak digelar. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TRENGGALEK - Acara budaya kirab tumpeng ketupat saat Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek kembali ditiadakan tahun ini.

Biasanya, kirab digelar saban H+7 Lebaran.

Tumpeng ketupat raksasa biasanya diarak dari Pondok Pesantren Babul Ulum menuju lapangan di Kecamatan Durenan.

Kirab tumpeng ketupat raksasa itu mulai ditiadakan sejak pandemi Covid-19 atau sejak Lebaran 2020.

Salah satu pengurus Pondok Pesantren Babul Ulum, Gus Yunus mengatakan, gelaran kirab tumpeng merupakan inisiatif masyarakat sekitar untuk memeriahkan Lebaran Kerupat.

"Tahun ini karena masih pandemi, masyarakat masih trauma dengan Covid-19. Selain itu juga untuk menghormati pemerintah," kata dia, Senin (9/5/2022).

Meski demikian, masyarakat setempat tetap menggelar Lebaran Ketupat secara meriah.

Mayoritas rumah di Kecamatan Durenan menyediakan menu kupat atau ketupat lengkap dengan sayur opor ayam dan lodeh.

Menurut Gus Yunus menu ketupat yang disediakan oleh tiap warga berdasarkan kebiasaan tiap tahunnya antara 200-300 porsi.

Ia mengatakan, tradisi Lebaran ketupat di Kecamatan Durenan dimulai sejak 1767, atau bersamaan dengan pendirian pondok.

"Sudah mulai sejak Mbah Mesir (Syekh Abdul Mahsyir) dan ini sudah generasi keempat," kata pria yang merupakan generasi kelima keturunan Mbah Mesir itu.

Pada awalnya, Mbah Mesir menggelar kupatan untuk menyambung tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar.

"Dulu Mbah Mesir sejak H+1 Lebaran tidak menerima tamu sampai H+6. Sehingga saat Lebaran Ketupat mulai menerima tamu," sambungnya.

Camat Durenan, Ahmad Zudan mengatakan, tidak digelarnya kirab tumpeng merupakan kesepakatan warga di Kecamatan Durenan.

"Karena ini budaya masyarakat, tahun ini masyarakat memilih untuk tidak menggelar," kata dia. (fla)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved