Nenek Lawan Jambret Seorang Diri

Ini Sosok dan Tampang Jambret yang Dibuat Bertekuk Lutut Nenek Poninten Hingga Nyungsep di Got

Si jambret ini sempat minta maaf. Ya saya jawab, lha kamu maling kok minta maaf. Kalung saya kamu maling kok enak minta maaf.

Editor: Anas Miftakhudin
Luthfi Husnika
Pemuda berinisial BC (30) asal Mojoroto, Kota Kediri diamankan Unit Reskrim Polsek Pagu akibat tindakan pencurian dengan kekerasan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Keberanian nenek Poninten beberapa waktu lalu sempat viral dinjagat maya.

Nenek 65 tahun ini berhasil melumpuhkan jambret seorang diri setelah merampas kalung yang dikenakan.

Jambret yang dilumpuhkan sosoknya muda yakni BC (30).

Pria asal Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu dilawan oleh nenek Poninten.

Ketika kejadian berlangsung, nenek Poninten yang viral bukannya menyerah. Namun mengejar dan melawan hingga membuat nyali si penjambret ciut. 

Aksi tak terduga nenek Poninten sempat membuat penjambret masuk got hingga minum air comberan.

Tak lama berselang, warga sekitar datang setelah korban teriak minta tolong ada maling.

"Saya lagi di pinggir jalan desa tiba-tiba ada yang menghampiri dan memberikan daging (ceker ayam). Saya sempat curiga. Saat saya ambil bungkusannya kalung saya ditarik dan saya jatuh," ungkapnya, Senin (25/4/2022) sore.

Pasca aksinya yang menggegerkan warga tersebut, pelaku digiring oleh warga untuk diserahkan ke pihak berwajib. Sedangkan nenek Poninten mendatangi polisi untuk melapor. 

"Saya datang langsung melapor ke polisi. Terus si jambret ini sempat minta maaf. Ya saya jawab, lha kamu maling kok minta maaf. Kalung saya kamu maling kok enak minta maaf," ujarnya mengenang kejadian tersebut.

Pemuda berinisial BC (30) asal Mojoroto, Kota Kediri diamankan Unit Reskrim Polsek Pagu akibat tindakan pencurian dengan kekerasan
Pemuda berinisial BC (30) asal Mojoroto, Kota Kediri diamankan Unit Reskrim Polsek Pagu akibat tindakan pencurian dengan kekerasan (Luthfi Husnika)

Belakangan diketahui pelaku bernama BC (30) yang merupakan warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Ia melancarkan aksinya usai berkeliling mencari mangsa. 

Bermodal satu keresek berisi ceker ayam, BC nekat menjambret seorang nenek yang berjalan sendirian. Namun, aksinya digagalkan oleh korban yang berani melawan. 

"Pihak kepolisian kemudian mengamankan pelaku beserta barang bukti satu unit motor, mantel plastik, helm, satu tas plastik hitam berisi beberapa ceker ayam serta satu buah kalung emas dan liontinnya seberat 11 gram," beber Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarjanto

Apresiasi dari Kepolisian

Kapolsek Pagu beserta jajaran juga memberikan apresiasi atas keberanian nenek Poninten. Ia mengimbau masyarakat juga bisa mencontoh keberanian nenek asal Kediri ini.

Penjahat jalanan yang dikenal garang dan sadis justru dibuat bertekuk lutut oleh nenek Poninten (65).

Nenek pemberani itu berasal dari Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.

Dia seorang diri melawan penjahat yang merampas kalungnya.

Dalam perlawanannya, sang nenek mampu menendang motor dan membanting hingga menceburkan pelaku ke dalam got depan rumahnya.

Begitu lawannya nyungsep di got dengan kondisi megap-megap karena sempat minum air comberan, nenek Poninten baru teriak minta tolong ada maling di rumahnya.

Rupanya keberanian nenek Poninten mendapat apresiasi khusus dari pihak kepolisian setelah melumpuhkan penjambret seorang diri.

Keberanian nenek 65 tahun ini ditunjukkan saat melawan penjambret yang beberapa waktu lalu akan merampas kalung miliknya. 

Saat itu, Poninten tengah berada di pinggir jalan desa.

Ia tengah mengenakan perhiasan berupa kalung. Kemudian tak lama berselang ada seorang pengendara motor yang lewat dan menghampiri nenek Poninten.

"Tiba-tiba ada laki-laki mendatangi saya dan menawari ceker ayam. Ini mbah daging, katanya. Terus saya bingung dan tanya dia orang mana kok nawari. Bilangnya orang Padangan, ya saya terima," kata Poninten ditemui di rumahnya, Senin (25/4/2022). 

Tanpa diduga, pria yang menyerahkan ceker ayam tersebut kemudian menarik kalung yang dikenakan Poninten.

Sontak, nenek Poninten langsung terjungkal karena tarikan pelaku cukup kuat. 

"Saya tidak mau diam saja, itu harta saya satu-satunya yang sengaja saya beli. Saya tidak rela diambil orang," ujarnya. 

Saat terjatuh, Poninten dengan sigap menarik mantel yang dikenakan pelaku hingga pelaku ikut terjungkal dari motor dan masuk got. 

Setelah itu Poninten langsung berteriak minta tolong sembari meneriakkan maling beberapa kali.

Adanya teriakan maling, tetangga sekitar korban langsung keluar dan mendatangi asal suara.

Pelaku akhirnya berhasil diringkus dan diserahkan ke Polsek Pagu.

Apakah waktu mempertahankan pelaku nenek tidak ditendang atau dibanting?

"Aku tidak merasakan itu. Yang penting pelaku tidal lari. Ya sebenarnya sakit di punggung Poninten tapi tak aku hiraukan demi bisa mempertahankan kalung milik saya," jelasnya.

"Waktu jatuh itu sudah tidak terasa sakit, pokoknya saya fokus menarik jas hujan yang dipakai penjambret sampai dia jatuh masuk got. Setelah kejadian baru lah terasa badan sakit semu. Punggung baret," jelasnya. 

Rupanya keberanian Poninten melawan penjambretan langsung didatangi ke rumahnya oleh Kapolsek Pagu beserta rombongan Bhayangkari.

Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarjanto bersama Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Pagu Nyonya Indah Agus saat menyerahkan bingkisan dan uang tunai sebagai apresiasi atas keberanian Poninten, Senin (25/4/2022).
Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarjanto bersama Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Pagu Nyonya Indah Agus saat menyerahkan bingkisan dan uang tunai sebagai apresiasi atas keberanian Poninten, Senin (25/4/2022). (Luthfi Husnika)

Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarjanto bersama Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Pagu Nyonya Indah Agus beserta beberapa jajaran kepolisian mendatangi langsung rumah Poninten Senin sore. 

"Kami menyerahkan bingkisan dan uang tunai sebagai bentuk apresiasi pada Mbah Poninten atas keberaniannya. Tindakan beliau patut diacungi jempol dan mampu menjadi contoh untuk masyarakat," ungkap Kapolsek Pagu. 

Ia menambahkan, meski Poninten sudah tergolong lansia, keberaniannya bahkan mengalahkan anak muda.

Menurutnya, tak banyak yang berani melawan tindak kejahatan seorang diri. 

"Ini contoh Kartini masa kini yang sebenarnya. Tindakan melawan aksi kejahatan patut dicontoh. Kami sebagai pihak berwajib akan siap backup di belakang. Semoga ke depannya masyarakat semakin berani untuk melawan aksi kejahatan dalam membela diri," jelasnya. (Luthfi Husnika)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved