Berita Tulungagung

Pedagang Pasar Selama Ini Sulit Dapatkan Minyak Goreng Curah, Pembelian Dibatasi 36 Kilogram

Para pedagang di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng curah.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Penyaluran minyak goreng curah di Disperindag Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Sebanyak 8 ribu kilogram minyak goreng curah disalurkan ke para pedagang di 32 pasar tradisional Kabupaten Tulungagung, Kamis (7/4/2022).

Pasokan ini diharapkan bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng curah di pasaran.

Menurut salah satu pedagang Pasar Tamanan, Supriyadi (42), selama ini para pedagang kesulitan mendapatkan minyak goreng.

"Bahkan pernah selama dua minggu saya tidak mendapatkan minyak goreng," ungkap Supriyadi, 

Baca juga: Amankan Stok Minyak Goreng, Disperindag Tulungagung Gelontorkan 8 Ribu Kilo ke Pedagang Pasar

Selama ini pembelian minyak goreng curah dibatasi dua jeriken, atau seberat 36 kilogram per hari.

Jika sudah kehabisan stok belum tentu akan langsung bisa beli lagi.

Harga dari tingkat agen Rp 23.000 per kilogram untuk kualitas nomor dua, atau Rp 27.000 per kilogram untuk yang lebih bagus.

"Kalau di Tulungagung gak dapat bagian minyak, kami tidak bisa beli ke luar kota. Karena yang dilayani hanya KTP setempat," tutur Supriyadi. 

Dalam penyaluran minyak goreng  curah  kali ini, Supriyadi mendapatkan 90 kilogram.

Jumlah itu hanya akan habis selama dua hari saja.

Karena itu pihaknya berharap selalu ada pasokan ke Tulungagung, sehingga dirinya bisa kembali kulak.

"Harapannya ada oeprasi pasar lagi, terus dapat pasokan bisa jualan lagi," tegasnya.

Dalam kondisi normal, Supriyadi bisa menjual 3 jerigen minyak goreng curah sebesar 54 kilogram.

Namun karena stok terbatas, jumlah penjualan ini turun sesuai stok yang ada.

Supriyadi juga membatasi pembelian 2-3 kilogram per orang, dengan maksud untuk pemerataan.

"Karena stoknya terbatas setiap orang tidak bisa bebas beli, harus dibatasi agar semuanya dapar. Apalagi konsumennya kan pelaku usaha makanan," pungkas Supriyadi. (David Yohanes) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved