Berita Kediri
Warga Wates Kediri Tolak Kepulangan Riyanto si Pembacok 10 Orang, Masyarakat Trauma Berat
menggelar aksi menolak kepulangan Riyanto (35) yang saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang.
Namun tak lama kemudian balik ke rumah dan diamankan petugas bersama masyarakat.
Menurut Aris, perangkat Desa Pojok, pelaku dikenal taat beribadah, namun orangnya dikenal pendiam.
Ada dugaan pelaku mengamuk setelah dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan. Akibatnya pelaku mengalami depresi dan melampiaskan kemarahannya dengan membacok orang tua dan tetangganya.
Sementara kesaksian sejumlah warga, pelaku setelah membacok ayah dan ibunya serta keluarganya, kemudian membacok tetangganya.
Tetangganya yang dibacok sebenarnya bermaksud untuk memberikan pertolongan kepada orang tua pelaku yang berlumuran darah.
Namun pelaku malah membabi buta membacok tetangganya yang berdatangan setelah mendengar keributan.
Pelaku diamankan warga bersama petugas selanjutnya tangan dan kakinya diborgol.
Setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan, selanjutnya dibawa ke Mapolres Kediri.
Sosok Rianto
Sosok Rianto (35) yang tiba-tiba mengamuk dan membacok kedua orang tua, adik serta dua tetangganya hingga tewas tergolong pendiam.
Tersangka yang sudah diamankan petugas juga tidak memiliki riwayat gangguan jiwa.
Namun Rianto warga Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri tiba-tiba mengamuk lalu membacok keluarganya.
Geger geden yang mengguncang Kediri tepatnya di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam peristiwa itu, empat orang meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam. Sementara masih ada enam orang kondisinya krisis dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur, Darmanto mengatakan pelaku tidak pernah ada riwayat gangguan jiwa.