Berita Probolinggo

Tangan Dingin Guru SD di Probolinggo Jadikan Bonsai yang Dulu Tak Layak, Kini Bernilai Ratusan Juta

Di tangan seorang guru SD di Kota Probolinggo, tanaman bonsai yang dianggap tak layak jual, dirawat dengan baik hingga kini bernilai ratusan juta

Editor: eben haezer
tribunjatim/danendra kusumawardana
Bawon Sugiharto (55) menunjukkan Bonsai Beringin Kimeng karyanya. Bonsai itu langganan dapat gelar di sejumlah kontes, Kamis (23/3/2022).  

Reporter: Danendra Kusumawardana

TRIBUNMATARAMAN.com | PROBOLINGGO - Beberapa orang melakukan kegiatan yang digemari atau hobi sebagai sarana pelipur lara atau sebatas mengisi waktu senggang saja.

Namun, nyatanya, bila hobi itu ditekuni, bukan tidak mungkin bisa mendatangkan banyak cuan.

Seperti yang dialami seorang guru SDN Pakistaji I Kota Probolinggo, Bawon Sugiharto (55).

Bawon menggeluti hobi memelihara bonsai sejak usia remaja. Hobi tersebut diturunkan oleh almarhum ayahnya, Rimin.

"Ayah saya mulai memelihara bonsai di era 80-an. Saya diajarkan ayah cara memelihara bonsai dan turut membantu dalam proses perawatannya. Hingga akhirnya saya tertarik melakukan hobi itu hingga sekarang," kata Bawon, Kamis (24/3/2022).

Kemampuannya terus diasah. Meski di awal beberapa kali gagal membentuk akar bonsai, Bawon tak putus asa. Berselangnya waktu, kegigihan Bawon membuahkan hasil.

Bonsai jenis Asem Saraf yang ia pelihara bertahun-tahun laku puluhan juta.

Bukan hanya itu, satu bonsai varietas Ficus Microcarpa atau Beringin Kimeng koleksinya, yakni jenis Kimeng ditawar oleh pembeli asal Kabupaten Situbondo dengan mahar Rp 150 juta.

"Namun, saya belum mau melepas bonsai itu. Sebab, Bonsai Beringin Kimeng satu-satunya bonsai yang saya punya. Dua koleksi bonsai lainnya sudah laku terjual," ucapnya seraya tertawa.

Tingginya harga Bonsai Beringin Kimeng milik Bawon dipengaruhi oleh liuk lampai cabang dang rantingnya yang indah.

Selain itu, di sekeliling bonsai tersebut menggantung akar-akar sulur cukup rimbun, bak sebuah pohon beringin, sesuai namanya.

Bonsai Beringin Kimeng punya Bawon ketinggiannya mencapai sekitar 1 meter dan bentangannya 2 meter.

Bonsai Beringin Kimeng dibeli Bawon pada tahun 2014 di salah satu pecinta bonsai Kota Probolinggo seharga Rp 500 ribu, lewat sistem barter.

"Sebetulnya, bonsai itu tak laku dijual karena batangnya tidak kokoh dan kaki-kakinyanya jelek. Dibentuk dengan gaya formal pun tak bagus. Namun, berdasar insting, saya memutuskan untuk tetap membeli," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved