Berita Sumenep
Buntut Terduga Begal Ditembak Hingga Tewas, Kapolres Sumenep Minta Maaf
Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya akhirnya menyatakan permohonan maaf setelah sejumlah anggotanya menyebabkan tewasnya pria terduga begal
Jelas ini pembunuhan karena oknum polisi tersebut melakukan penembakan melebihi prosedur sehingga Alm. Herman sampai meregang nyawa. Dan Alm. Herman sudah jatuh tersungkur namun masih saja diberondong dengan tembakan.
Tindakan tersebut justru tidak dibenarkan, mengingat bahwa hukum di Negara ini menganut asas praduga tak bersalah, apalagi pihak keluarga pria yang ditembak itu mengatakan bahwa dia memiliki gangguan jiwa, alias stres.
DPC GMNI SUMENEP : MAKA DENGAN INI KAMI MENDESAK
Kapolres Sumenep harus mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada keluarga, dan kepada rakyat Indonesia untuk memulihkan nama baik Alm. Herman dan keluarga.
Pecat dan pidanakan 5 (lima) oknum kepolisian yang membunuh Alm. Herman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Polres wajib bertanggung jawab atas tindakan arogansi dari anggotanya yang tidak berperikemanusiaan, dan berkeadilan.
Mendesak Polres Sumenep dan Polda JATIM melakulan transparansi dari proses dan hasil pemeriksaan, penyelidikan, dan penyidikan dari 5 (lima) anggota kepolisan yang membunuh Alm. Herman dalam bentuk berita acara yang disiarkan kepada publik.
KOMNAS HAM tidak boleh menutup mata akan insiden penembakan yang terjadi pada 13 Maret 2022 lalu.
Instansi Polri harus bertindak tegas pada anggotanya yang brutal dan mengabaikan asas kemanusiaan.