Berita Sumenep

Keponakannya Ditembak Polisi Hingga Tewas, Begini Pernyataan Warga Sumenep

Keluarga pria pengendara motor yang ditembak polisi hingga tewas di Sumenep angkat bicara soal perangai korban. Begini kata pamannya

Editor: eben haezer
tribunmadura
Jalil, paman Herman. 

Reporter: Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMATARAMAN.com | SUMENEP - Keluarga Herman, pria pengendara motor yang ditembak polisi hingga akhirnya tewas di Sumenep, Madura, menyebut bahwa Herman memang sering menenggak minuman keras.

H. Jalil, paman Herman menuturkan bahwa keponakannya tersebut sepekan terakhir ini ini memang kerap ditemukan dalam kondisi mabuk-mabukan.

Ia juga mengakui saat keluar dari rumahnya membawa senjata tajam (sabit) dan sempat ditegur dan bahkan sempat dirampas.

"Sehari-harinya memang minum-minuman, ibunya itu (Herman) kan di Malaysia dan saya sudah pamit mau dirantai pakai gembok," tuturnya.

Baca juga: Meski Tersungkur, Pengendara Motor yang Diduga Begal di Sumenep Terus Ditembaki Dari Jarak Dekat

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas menyebutkan, sebelum menembak Herman hingga akhirnya meninggal dunia, polisi sudah memberikan tembakan peringatan setelah Herman berusaha merampas motor seorang perempuan. 

Namun tembakan peringatan itu tak digubris. 

"Diduga kuat dalam pengaruh minuman keras dan hendak melakukan perampasan sepeda motor terhadap pengguna jalan," ungkap , Senin (14/3/2022 ).

Sebelum diberi tembakan peringatan, pria berusia 24 Tahun itu hendak merampas sepeda motor pengguna jalan di JL Raya Adirasa Kolor Sumenep dengan memegang sebilah sajam atau celurit.

"Pria yang berinisial HR itu hendak merampas sepeda motor pengguna jalan lainnya dan korbannya pun berteriak meminta tolong," ungkapnya.

"Lalu petugas kami mendatangi lokasi kejadian dan mendapati pelaku yang tengah memegang sebilah clurit," ungkap mantan Kapolsek Kota Sumenep ini.

Dengan menodongkan clurit yang biasa digunakan untuk berkebun ungkaonya,  akhirnya HR pun berhasil dilumpuhkan oleh satuan reserse kriminal Polres Sumenep.

"Karena HR berupaya menyerang petugas kami dengan mengayunkan cluritnya," katanya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved