Kelangkaan Minyak Goreng
Sumiati Rela Antre Sejak Subuh Demi 2 Liter Minyak Goreng Murah
Demi mendapatkan minyak goreng murah dalam operasi pasar minyak goreng di Blitar, warga rela antre sejak subuh.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | BLITAR - Sejumlah warga rela antre sejak pagi untuk mendapatkan dua liter minyak goreng murah dalam operasi pasar di Pasar Pon Kota Blitar, Rabu (23/2/2022).
Warga memilih datang lebih awal karena khawatir tidak mendapatkan minyak goreng harga murah di operasi pasar.
Seperti dilakukan Sumiati (58), warga asal Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Sumiati datang ke operasi pasar minyak goreng di Pasar Pon sejak pukul 05.00 WIB.
"Pukul 05.15 WIB saya sudah datang di Pasar Pon. Khawatir kalau tidak dapat minyak goreng. Karena informasinya operasi pasar dimulai pukul 08.00 WIB," kata Sumiati.
Dikatakannya, sebagian warga ada yang datang lebih pagi untuk mendapatkan minyak goreng dalam operasi pasar di Pasar Pon.
"Ada yang datang pukul 04.00 WIB. Saya ke sini, sudah ada beberapa warga yang di sini (Pasar Pon)," ujarnya.
Menurut Sumiati, stok minyak goreng di pasar memang langka.
Kalaupun ada stok minyak goreng di pasar maupun toko, harganya masih mahal kisaran Rp 18.500 per liter sampai Rp 20.000 per liter.
"Stok minyak goreng di pasar maupun toko jarang ada beberapa minggu ini. Kalau ada, harganya masih mahal," ujarnya.
Bagi Sumiati, minyak goreng juga menjadi kebutuhan pokok.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, dia juga berjualan gorengan yang dititipkan di warung-warung.
Sejak minyak goreng mahal dan langka, Sumiati terpaksa berhenti berjualan gorengan.
"Biasanya minyak jelantah (bekas) saya buang. Tiap tiga kali dipakai menggoreng, minyak jelantah saya buang. Sekarang saya pakai lagi berkali-kali. Karena cari minyak goreng sulit," katanya.
Pemkot Blitar menggelar operasi pasar minyak goreng serentak di lima titik, Rabu (23/2/2022).