Berita Tulungagung
Ada Sejumlah 'Titik Neraka' di Jalur Wisata Tulungagung, Penyebabnya Kerusakan Hutan
Beberapa titik menuju pantai di Tulungagung mengalami kerusakan jalan cukup parah. Penyebab utamanya adalah hutan yang mulai gundul
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Jalur wisata pantai selatan Kabupaten Tulungagung mempunyai sejumlah 'titik neraka'.
Sebutan itu mengacu pada kondisi jalan yang rusak parah yang membahayakan pengguna jalan.
Titik ini antara lain di Desa Besole, Kecamatan Besuki berbatasan dengan Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat.
Kemudian di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, tepatnya di patung kuda.
Serta di makam Sumberejo Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.
Tiga titik ini menjadi langganan banjir lumpur turun hujan.
Selepas hujan kondisinya mirip kubangan lumpur.
Pemotor yang tidak waspada bisa terjatuh, karena rodanya terjebak lubang.
Menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Tulungagung, Karsi Nero Sutamrin, kerusakan jalan ini bukan sekedar masalah teknis.
Namun ada masalah yang lebih besar, yaitu kerusakan hujan di pegunungan sekitar.
"Di titik-titik itu selalu dipenuhi lumpur tanah merah. Lumpur itu terbawa air yang berasal dari pegunungan," ungkap Karsi.
Karsi mencontohkan, di titik Besole dan Gamping jalan sudah dilengkapi dengan drainase.
Namun sistem drainase ini tidak berfungsi dengan baik, karena tertutup oleh lumpur dari pegunungan.
Akibatnya air tidak bisa mengalir ke saluran pembungan, namun menggenangi jalan.
"Memang ada masalah dengan sistem pembuangan yang kurang sempurna. Namun penyebab utamanya adalah air dari pegunungan yang membawa material tanah," tegas Karsi.