Berita Tulungagung

Ada Sejumlah 'Titik Neraka' di Jalur Wisata Tulungagung, Penyebabnya Kerusakan Hutan 

Beberapa titik menuju pantai di Tulungagung mengalami kerusakan jalan cukup parah. Penyebab utamanya adalah hutan yang mulai gundul

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Titik kerusakan jalur wisata Tulungagung di Desa Besole, Kecamatan Besuki,  Kabupaten Tulungagung. 

Karena itu titik-titik neraka ini tidak pernah bisa diatasi.

Berulang kali pemerintah memperbaiki jalan, namun dalam waktu singkat kembali menjadi kubangan.

Karsi mengatakan, selama hutan masih gundul selamanya kerusakan jalan di jalur wisata ini akan terjadi.

"Semua yang menjadi titik kerawanan itu kan jalan ancar (air dari gunung). Karena di atas tidak ada yang menahan air," ucapnya.

Masih menurut Karsi, kerusakan hutan terjadi hampir di semua pegunungan di Tulungagung selatan.

Mulai dari Kecamatan Kalidawir, Tanggunggunung, Campurdarat dan Besole.

Hutan di pegunungan ini telah berubah menjadi tanaman jagung.

Karena itu solusi jangka panjangnya harus melalui reboisasi.

Memulihkan semua hutan yang ada di pegunungan selatan Tulungagung.

Selama pegunungan tersebut masih gundul, maka jalur wisata Tulungagung akan terus menjadi langganan banjir lumpur dan rusak.

"Coba naik ke pegunungan lihat kawasan hutan lindung. Hampir tidak ada pohon yang tersisa, semua berganti jagung," ungkapnya.

Bukan hanya jalur wisata yang rusak, namun warga juga menjadi korban.

Rumah warga kerap diterjang material lumpur dan kerikil dari pegunungan setiap kali hujan turun.

Karena itu Karsi, aktivis lingkungan yang pernah diganjar penghargaan Kalpataru ini semua pihak duduk bersama.

"Bupati dan Perhutani harus duduk bersama mencari solusi. Masyarakat pengguna hutan juga harus dilibatkan," pungkas Karsi.

Jalur wisata yang mengalami kerusakan ini merupakan akses utama ke sejumlah pantai andalan Tulungagung.

Mulai Pantai Gemah,Pantai Klathak, Pantai Bayem dan Pantai Popoh-Sidem.

Setiap akhir pekan jalur ini banyak dilalui kendaraan wisatawan dari berbagai kota. (David Yohanes) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved