Berita Blitar
Potensi Cagar Budaya Luas, BPCB Jatim Ekskavasi Penyelamatan di Situs Karangtengah Kota Blitar
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melanjutkan ekskavasi penyelamatan di situs Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com I BLITAR - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melanjutkan ekskavasi penyelamatan di situs Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Senin (7/2/2022).
BPCB Jatim menerjunkan sembilan orang untuk melakukan ekskavasi penyelamatan di situs Karangtengah.
Arkeolog BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito mengatakan kegiatan di situs Karangtengah, Kota Blitar, merupakan tindak lanjut dari hasil survei penyelamatan yang dilakukan BPCB Jatim pada September 2021.
"Rekomendasi dari hasil survei penyelamatan menyatakan situs ini memiliki potensi kandungan cagar budaya yang luas dan perlu dilakukan ekskavasi penyelamatan yang mengarah ke ekskavasi total, tapi secara bertahap," kata Nugroho.
Dikatakannya, dari hasil survei penyelamatan sebelumnya ditemukan beberapa komponen yang menunjukkan adanya sejumlah fungsi di situs Karangtengah.
Ketika survei penyelamatan, BPCB Jatim juga melakukan penggalian dan menemukan banyak fragmen artefak luar yang menunjukkan situs Karangtengah merupakan sebuah permukiman masa lalu.
"Artinya ditemukan benda-benda yang digunakan untuk keseharian dan juga benda yang digunakan untuk ritual," ujarnya.
Dari sejumlah temuan itu, Nugroho berpendapat situs Karangtengah ini lebih dari sebuah permukiman.
"Kalau permukiman mungkin rumah-rumah biasa, tapi di sini (situs Karangtengah) juga ditemukan artefak untuk ritual," katanya.
Nugroho berharap dapat menemukan media ritual seperti altar dalam ekskavasi penyelamatan di situs Karangtengah.
"Dugaan paling kuat sebuah permukiman. Karena dilihat dari landscape-nya seperti lokasi permukiman. Pada masa lalu di lokasi permukiman juga ada areal pertanian," ujarnya.
Nugroho menjelasan dalam ekskavasi penyelamatan ini, BPCB Jatim akan melebarkan areal galian mengikuti struktur bata yang sudah ditemukan ketika survei penyelamatan tahun lalu.
"Galiannya rata-rata melebar ke utara dan barat. Hari pertama ini, kami membuat layout untuk membuat kotak (galian) ekskavasi," ujarnya.
Nugroho menargetkan bisa menemukan sambungan struktur bata dan sudut dalam pelaksanaan ekskavasi penyelamatan selama enam hari ini.
"Selama ekskavasi penyelamatan ini, target kami bisa menemukan struktur minimal sudut. Anggaran ekskvasi sekitar Rp 50 juta dari LPM Kaloka di Malang," katanya.