Berita Nganjuk

Kekerasan Terhadap Anak Makin Marak di Masa Pandemi, Dinsos Imbau Warga Tingkatkan Pengawasan Anak

Dinsos PPPA Nganjuk mendorong masyarakat meningkatkan pengawasan pada anak karena di masa pandemi covid-19, kekerasan terhadap anak makin marak

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.com | NGANJUK - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Nganjuk mengimbau masyarakat meningkatkan pengawasan pada anak-anaknya.

Mengingat, aksi kekerasan terhadap anak belakangan ini semakin marak terjadi.

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos PPPA Kabupaten Nganjuk, Agus Sugianto menjelaskan,  pihaknya saat ini menjadi pusat pelayanan terpadu. Khususnya untuk perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Nganjuk.

Kata dia, dampak dari pandemi Covid-19 cukup berpengaruh kepada jumlah kekerasan perempuan dan anak yang semakin meningkat. Termasuk dengan tingkat angka perceraian  dan persentasi nikah dini.

"Itu disebabkan karena faktor ekonomi dan sosial," kata Agus Sugianto dalam Talkshow di Radio Suara Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk, kemarin.

Dinsos Nganjuk sendiri, menurut Agus Sugianto, dalam memberikan pendampingan atas kasus kekerangan terhadap perempuan dan anak serta perceraian dan nikah dini selalu bekerjasama dengan WCC (Women Crisis Center) dan Pusat Pendampingan Keluarga atau Pupaga. Pendampingan tersebut hingga di Pengadilan Agama dan sebagainya.

"Dan untuk Pencegahan perceraian Dinsos bekerjasama dengan Dinas PPKB, Kemenag, dan Pengadilan Agama untuk memberikan sosialisasi dan pencerahan kalau perceraian itu tidak baik," ucap Agus Sugianto.

Sementara Ketua WCC Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Kabupaten Nganjuk, Musidah menjelasakan, penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi karena seksual dan fisik. Dan itu sebagian besar disebabkan kurang pedulinya orang tua terhadap anak.

"Misalnya anak keluar malam, orang tua tidak peduli. Akhirnya anak harus berhadapan dengan hukum," kata Musidah.

Dikatakan Musidah, faktor lain yang menjadi pemicu kekerasan pada anak dan perempuan adalah ekonomi.  Kemudian kekerasan pada anak dan perempuan karena perceraian.

"Untuk masalah ekonomi itu menjurus ke perselingkuhan dan bercerai. Anak menjadi korban, dan juga disebabkan adanya pernikahan dini," tandas Musidah.

Oleh karena itu, tambah Musidah, peran orang tua sangatlah penting untuk menjaga serta melindungi anak dan anggota keluarga. Karena kebanyakan kekerasan itu terjadi di lingkungan keluarga.

"Makanya, kami mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan dan menjaga anggota keluarganya dari kekerasan terhadap anak," tutur Musidah.  (aru/Achmad Amru Muiz) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved